Prabowo-Sandi Disarankan Jadi Duta Vaksin COVID-19 untuk Yakinkan Loyalisnya

ERA.id - Pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi berharap mantan pasangan calon presiden dan wakil presiden 2019 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menjadi duta vaksin COVID-19. Hal ini diperlukan untuk meyakinkan para loyalisnya supaya bersedia untuk divaksinasi.

Hal ini menanggapi hasil survei Indikator yang menyebut kelompok pendukung Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno di Pilpres 2019 cenderung tak percaya vaksin COVID-19, dibandingkan dengan pendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

"Saya melihat Pak Prabowo sama Mas Sandi belum dimaksimalkan nih sama pemerintah sebagai duta-duta vaksin. Harusnya lebih di depan nih, toh sekarang kan sudah jadi bagian dari pemerintah," ujar Burhanuddin saat rilis survei Indikator mengenai vaksin COVID-19 secara daring, Minggu (21/2/2021).

Burhan menegaskan, persoalan vaksin COVID-19 bukan hanya soal kesehatan saja, tapi juga masalah politik. Karenanya, jangan hanya menampilkan tokoh dari satu kelompok politik saja.

"Ini saran saya untuk pemerintah. Yang divaksin, yang di-blow up jangan hanya Presiden Jokowi tapi juga Pak Prabowo dan Mas Sandi, Mas Anies Baswedan juga," kata Burhanuddin.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga sepakat dengan Burhanuddin. Dia beranggapan penting untuk pemerintah pusat maupun daerah untuk menggaet tokoh-tokoh politik, khususnya yang pernah dan masih bersebrangan dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo. Dengan demikian, program vaksinasi COVID-19 dapat berjalan dengan baik.

"Saya sepakat bahwa politik ini penting. Maka tokoh politik yang ada di kamar sebelah hari ini memang musti ditampilkan secara bersama-sama agar kemudian mereka menjadi representasi dari kelompok yang secara politik ada potensi tidak setuju (divaksin). Ini saya setuju banget ini, sehingga ini nanti bisa berjalan dengan baik," kata Ganjar.

Dari survei yang dilakukan Indikator, tercatat ada 45,4 persen responden pendukung Prabowo-Sandi mengaku percaya dengan vaksin COVID-19. Sedangkan responden yang mengaku tidak percaya sebanyak 39,7 persen dan 14,9 persen responden tidak menjawab.

Sementara di kubu pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin tercatat ada 59,5 persen responden yang percaya vaksin COVID-19. Sedangkan 24,8 persen responden memilih tidak percaya dan 15,7 persen tidak menjawab.

Adapun alasan para responden berbasis Pilpres 2019 ini tidak bersedia divaksin paling banyak menyebutkan bahwa vaksin COVID-19 tidak aman dan tidak efektif. Dari kelompok pendukung Prabowo-Sandi, tercatat 52,8 persen responden menilai vaksin COVID-19 tidak aman, dan 28,1 persen menilai vaksin COVID-19 tidak efektif.

Sedangkan dari kubu pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin tercatat ada 56,4 persen responden beranggapan vaksin COVID-19 tidak aman, dan 22,9 persen menilai vaksin COVID-19 tidak efektif.