Kritik Omnibus Law dan Kerumunan Jokowi, Ini Profil Benny K Harman
ERA.id - Sosok Benny K Harman menjadi perbicangan usai menyorot kerumunan warga Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) saat menyambut Jokowi. Benny memang harus menjadi oposisi mengikut dengan partainya, Demokrat.
Kritikannya pantas, sebab kasus COVID-19 di Indonesia kini masih terbilang tinggi. Makanya, ia menyorot kebijakan Jokowi yang menyuruh pejabat daerah harus tegas dengan kerumunan. Apalagi, Jokowi sempat kecewa bahkan marah saat tahu PPKM atau PSBB dianggapnya tak efektif.
Jauh sebelum ia mengkritik Jokowi karena mengundang kerumunan di tanah kelahirannya, NTT. Benny Kabur Harman pernah dengan getol menolak pengesahan RUU Cipta Kerja beberapa waktu lalu.
Kejadian itu terjadi pada Oktober 2020 silam. Saat itu, di Ruang Sidang Paripurna DPR RI, Benny K Harman sempat bersitegang. Karena itu pula, ia sempat akan diusir dari ruang sidang.
Untuk diketahui, Benny saat itu adu mulut dengan Aziz Syamsuddin, Wakil Ketua DPR RI. Alasannya, anggota Fraksi Demokrat yang lain tidak diterima saat interupsi. Benny pun meminta waktu kepada pimpinan sidang selama satu menit untuk menjelaskan. "Sebelum Ketua ambil keputusan, kami ingin sampaikan. Tunggu, Pak," ujar Benny, Senin (5/10/2020).
Azis menolak. "Tidak." Namun, Benny tetap ngotot. "Tolong, Pak Ketua. Pak Ketua ada tatib ini," katanya dengan nada tinggi. "Pak Benny, Anda bisa dikeluarkan dari ruang ini," ujar Azis dengan nada tinggi.
Benny membalas dengan mengancam walk out karena lobi sudah buntu. "Maka kami Demokrat menyatakan walkout dan tidak bertanggung jawab atas RUU Ciptaker," ujarnya sembari meninggalkan ruangan bersama anggota Fraksi Demokrat lain.
Untuk diketahui, RUU Cipta Kerja sudah disahkan. Ada enam fraksi yang menyetujui, yaitu PDIP, Golkar, Gerindra, Nasdem, PKB, dan PPP. Adapun, PAN menyatakan setuju dengan catatan, sedangkan PKS dan Demokrat menolak pengesahan RUU tersebut.
Profil Singkat Benny K Harman
Benny K Harman adalah politisi Demokrat kelahiran Denge, Satar Mese, Manggarai, Nusa Tenggara Timur. pada 19 September 1962 Kini ia menjabar anggota Komisi II DPR RI. Dia pernah menjabat sebagai ketua Komisi III DPR RI periode 2009-2014, bersama dengan Aziz Syamsuddin dari Golkar yang kala itu sebagai wakil ketua.
Benny menikah dengan drg. Maria Goreti Ernawati Harman dan memiliki tiga orang anak perempuan bernama Maria Cacelia Stevi Harman, Maria Benedikta Stella Harman, dan Maria Bernadetha Molas Harman. Pada masa kerja 2014-2019 Benny bertugas sebagai Wakil Ketua Komisi III yang membidangi hukum, HAM dan keamanan.
Pria jebolan Universitas Brawijaya itu juga tercatat sebagai pendiri sekaligus Direktur Perhimpunan Bantuan Hukum Indonesia (PBHI) mulai 1995 hingga 1998. Benny juga mendirikan Center for Information and Economic-Law Studies (CINLES) dan juga berposisi sebagai Direktur Eksekutif. Benny pun pernah terpilih menjadi salah satu anggota Komisi II DPR-RI mewakili Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia pada Pemilihan Umum 2004. Kemudian pada Pemilu 2009 pindah ke Demokrat dan terpilih menjadi anggota DPR RI Komisi III membidangi hukum.