Tak Kalah Bahaya dari COVID-19, Waspadai 'Banjir' Hoaks COVID-19
ERA.id - Anggota Komisi I DPR Rizki Sadig menilai masyarakat perlu menggunakan teknologi saat ini dengan bijaksana. Sebab tak dapat dihindari penyebaran hoaks, fitnah, berita palsu dan lainnya di internet.
"Saya kira itu yang menjadi konsen untuk semua dan berharap bahwa situasi ini bisa segera hilang, tapi tetap produktif dalam mengisi waktu-waktu dan mempunyai ilmu baru yang lebih bermanfaat," kata Rizki dalam diskusi virtual, Rabu (24/3/2021).
Terkait hal ini, Akademisi Universitas Esa Unggul Gun Gun Siswadi mengatakan teknologi dan internet menghilangkan jarak, batas, dan faktor geografi. Bahkan kini pendidikan telah didigitalisasi.
"Digitalisasi pendidikan channel ke berbagai sumber belajar semakin banyak, fleksibilitas waktu belajar, devices untuk mengakses sumber belajar semakin mobile, mudah dan beragam seperti komputer, laptop, smartphone dan lain sebagainya," katanya pada kesempatan yang sama.
Menurutnya, setiap orang kini berpotensi menjadi pembelajar dan bahan ajar. Misalnya orang menjadi lebih mudah mendapatkan beasiswa karena mudah juga belajar bahasa asing lewat internet.
"Transformasi digital bisnis dari era konvensional, era handphone, era sosmed menjadi era marketplace," katanya.
Meski diberi banyak kemudahan lewat internet, ia tak memungkiri masyarakat menjadi 'kebanjiran' berita. Ia menyebut kondisi ini dalam situasi pandemi sebagai infodemic.
"Infodemic yaitu banjir informasi mengenai virus covid-19 yang keliru atau salah secara massif, terus menerus dan tersebar cepat, perang baru yang tidak kalah dahsyatnya dengan wabah virus, jika covid-19 adalah virus fisik, maka infodemic adalah virus virtual, yang diserang dan hendak ditaklukan adalah akal lemah dan tidak sehat," katanya.
Ia mencontohkan Kominfo telah merilis isu hoaks terkait covid-19 per tanggal 22 maret 2021 sebanyak 1.490. Karena itu ia mengingatkan pentingnya literasi digital.
"Literasi digital ada tiga jenis yaitu literasi data kemampuan membaca, menganalisis, dan menggunakan data big data, literasi teknologi memahami cara kerja aplikasi teknologi coding atau programming, artificial intelligence dan engineering principles, literasi manusia kemampuan komunikasi, kolaborasi, berpikir kritis, kreatif dan inovatif," katanya.