Masih Ingat Korek Api Legend Kemasan Kuning Ini? Perjuangannya Keren
ERA.id - Pada tahun 90-an, saat korek bermerek zippo dan bermacam korek kayu sedang berjaya bagi para perokok, setidaknya ada satu korek api yang kerap ditemui orang dewasa dan orang tua pada masa itu yakni: SÄKERHETS-TÄNDSTICKOR.
Nama yang tentu saja sulit jika disebut di warung kelontong. Hanya warnanya yang mudah diingat yaitu warna kuning dan desain kemasannya bergambar dua wajah orang Eropa yang sudah tua.
Sebenarnya siapa pencetus korek api unik ini? Sebelum lebih jauh membahasnya, ada tulisan khas di permukaan kemasan korek itu yakni: 'Jonkopings Tandsticksfabriks Patent Paraffinerade,Sakerhets-Tandstickor utan svavel, och fosfor Tanda endast mot ladans plan'.
Jika tak mengerti bahasanya, belakangan diketahui, itu adalah bahasa Swedia. Dan kata Jonkopings merujuk pada sebuah kota di Swedia yang terletak di selatan Swedia dekat Danau Vättern.
Di Jonkopings, ada sebuah museum sekaligus pabrik korek api. Dilansir dari laman resmi Perhimpunan Pelajar Indonesia di Swedia, disebut bahwa tahun 1800an sampai 1830, korek api yang beredar dianggap berbahaya karena mengandung fosfor.
Itulah yang membuat Gustaf Erik Pasch menemukan formula korek api yang aman di tahun 1844. Gustaf menggunakan format batang kayu dengan pentolan ramuan bebas fosfor.
Delapan tahun kemudian, Johan Edvard Lundström membeli hak paten dari maha karya Gustaf itu. Saat dibeli, ia bersama saudaranya Carl Frans Lundström, bereksperimen dengan mencoba menghilangkan bau belerang dan diganti dengan campuran yang terdiri dari stibnite (sejenis mineral), pati, kalium klorat, dan cairan pengental.
Akhirnya korek buatan yang dikemas dengan unik dan desain berwana kuning itu membawa dua bersaudara tersebut mendirikan sejumlah perusahaan seperti surat kabar sampai jaringan gas.
Di ulang tahun yang ke-30, Johan Lundström sekaligus meresmikan berdirinya pabrik yang ketika itu berupa bangunan sederhana dan tergolong kecil. Tahun 1864-1890 sejarah mencatat bahwa saat itu Lundström bersaudara bekerja dengan gemilang sebab pabriknya yang dulu sederhana, berkembang pesat hingga lahannya mencapai 152.300 meter persegi (1894).