AS Ricuh, Polisi Tembak Warga Saat Masa Sidang Kasus George Floyd

ERA.id - Seorang pria kulit hitam berusia 20 tahun meninggal dunia setelah ditembak polisi di kota Minneapolis, Amerika Serikat, Minggu, (11/4/2021). Peristiwa ini memicu aksi demonstrasi ricuh oleh ratusan orang hingga Senin pagi, demikian lapor koran the New York Times.

Aksi unjuk rasa di kawasan hunian Brooklyn Center terjadi beberapa jam sebelum dimulainya persidangan hari ke-11 terhadap Derek Chauvin, eks petugas kepolisian Minneapolis yang dituduh membunuh pria bernama George Floyd.

Hingga Minggu malam, lapor the New York Times, asap membumbung di luar Departemen Kepolisian Brooklyn Center. Barisan polisi dikabarkan menembakkan peluru karet dan gas air mata ke arah demonstran yang beberapa tampak melemparkan batu, kantong berisi sampah, dan botol air ke arah aparat.

Pada Minggu malam itu walikota setempat mengumumkan pemberlakuan jam malam hingga pukul 6 pagi, dan pengawas pendidikan setempat menyatakan aktivitas belajar-mengajar dilakukan secara jarak jauh pada hari Senin.

Pria yang meninggal pada Minggu bernama Daunte Wright, demikian dikonfirmasi oleh the New York Times.

Berdasarkan pemaparan Kepala Kepolisian Brooklyn Center Tim Gannon, berdasarkan laporan koran yang sama, polisi menembak Wright pada Minggu siang setelah meminta agar mobilnya menepi karena melanggar aturan lalu lintas. Belakangan polisi mengetahui bahwa telah ada surat penangkapan atas Wright untuk kasus lainnya.

Ketika polisi berusaha menangkap pria itu, ia buru-buru masuk ke dalam mobil, dan di titik itulah polisi melepaskan tembakan terhadap Wrigt, sebut Kepala Polisi Gannon.

Mobil Wright dikabarkan sempat melaju sejauh beberapa blok, namun, akhirnya menabrak mobil lain. Polisi dan petugas medisi lantas mengonfirmasi bahwa pria tersebut meninggal dunia.

Gannon tidak memberitahu identitas polisi yang menembak Wright, juga terkait seberapa keras tabrakan mobil yang terjadi. Ia memastikan kamera yang ada di rompi sang petugas menyala ketika penembakan terjadi.

Komisioner Departemen Keamanan Publik Minnesota, mengatakan bahwa kericuhan yang dipicu kematian Wright telah menyebar ke sebuah mall di Brooklyn Center. Orang-orang dikabarkan telah menjarah 20 pertokoan di sana.

Mendekati tengah malam, para pengunjuk rasa telah meninggalkan kawasan tersebut setelah pasukan Garda Nasional dan aparat Minnesota State Patrol tiba menggunakan instrumen anti-huru hara dan pentungan.

Gubernur Minnesota Tim Walz, melalui Twitter, menyampaikan dukacitanya pada keluarga Daunte Wright sembari menambahkan bahwa "negara bagian kita masih meratapi hilangnya nyawa seorang warga kulit hitam di tangan aparat penegak hukum."

Kepala Polisi Gannon menyatakan ia telah meminta Biro Penangkapan Kriminal Minnesota, badan yang menangani kasus George Floyd, untuk menyidik insiden penembakan pada hari Minggu.

Tewasnya Wright setelah ditembak aparat menambah dalam luka komunitas kulit hitam AS yang dalam dua pekan terakhir mengikuti fakta-fakta persidangan kasus terbunuhnya George Floyd, warga kulit hitam, di tangan Derek Chauvin, seorang polisi kulit putih. Selama persidangan, pakar, saksi mata, hingga kepala kepolisian Minneapolisi bersaksi atas tindakan yang berlebihan terhadap Floyd. Video Chauvin yang berlutut di leher di leher Floyd selama 9 menit diputar berulang kali selama persidangan.

Sesi dengar saksi kasus persidangan Chauvin akan dilanjutkan pada Senin pukul 9.15 pagi, atau 21.15 WIB.