Politikus PDIP Bantah Ada Kubu-kubuan: Megawati yang Memutuskan

ERA.id - Politisi senior PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno membantah ada kubu-kubuan di dalam partai berlambang banteng tersebut.

Hal ini menanggapi pernyataan Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmoko yang mendorong putra Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yaitu Prananda Prabowo untuk meneruskan kepemimpinan di PDIP.

Hendrawan mengatakan, dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) PDIP sudah dijelaskan bahwa Megawati selaku ketua umum petahana yang akan menunjuk langsung penerusnya.

"Dalam AD/ART PDI-P sudah jelas, Ketum yang baru diputuskan oleh Ketum petahana. Jadi tidak perlu ada kubu-kubuan, dukung mendukung, atau seru menyeru. Ibu Megawati yang akan memutuskan," tegas Hendrawan kepada wartawan, Selasa (13/4/2021).

Sedangkan dua anak Megawati yang digadang-gadang bakal menggantikan posisi sebagai ketua umum, yaitu Prananda dan Puan Maharani, kata Hendrawan, masing-masing sudah dibagi perannya.

Untuk Puan, Megawati memberi tugas untuk bergerak di hilir. Sedangkan Prananda akan bergerak di hulu yang lebih banyak mengurus masalah konsolidasi partai.

"Selama ini ada dua anak Ketum yg terlibat dlm kegiatan partai, yaitu Bu Puan Maharani dan Mas Prananda Prabowo. Bu Puan lbh banyak bergerak di "hilir" (fraksi, eksekutif dan hubungan antarlembaga), Mas Nanan lbh banyak di "hulu" (konsolidasi partai, penempatan  kader di badan/organisasi sayap)," papar Hendrawan.

Pembagian peran tersebut, untuk  membangun sinergi hulu-hilir. Megawati membangun arsitektur kewenangan untuk memperkokoh integrasi internal.

"Jadi yang dibangun adalah sinergi hulu-hilir. Ketum (Megawati) membangun arsitektur kewenangan ini untuk memperkokoh integrasi internal," kata Hendrawan.

Diberitakan sebelumnya, Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo menyatakan dukungannya pada Prananda Prabowo untuk suksesi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

Menurut Rudy, Prananda cocok menggantikan ibunya yang sudah memimpin partai berlambang kepala banteng ini sejak tahun 1998 tersebut. Pemilihan Prananda ini terkait dengan melanjutkan cita-cita Bung Karno untuk menyejahterakan kaum marhaen.

"Beliau (Megawati) melaksanakan tugas sampai tahun 2024. Kalau beliau digantikan sangat wajar karena usia beliau terus bertambah. Namun suksesi ini harus dilanjutkan oleh trah Soekarno. Saya rasa mas Prananda ini cocok untuk melanjutkan tongkat estafet dari ibu Mega,” kata Rudy.