Prancis Berduka, 100 Ribu Warganya Meninggal Akibat COVID-19
ERA.id - Data dari Kementerian Kesehatan Prancis pada Kamis, (15/4/2021) menunjukkan bahwa virus corona telah merenggut nyawa lebih dari 100 ribu warga Prancis, keadaan yang "tak pernah terbayangkan" oleh penyintas COVID-19 di negeri tersebut.
Melansir France24, pada Kamis, rumah-rumah sakit di Prancis menyatakan ada 300 pasien COVID-19 yang meninggal dalam 24 jam terakhir, sehingga angka kematian terkait corona secara nasional menembus angka 100 ribu kasus.
Prancis, negara berpenduduk 6,7 juta jiwa, menjadi negara kedelapan di dunia yang mencapai fase ini. Selama setahun, negara Eropa tersebut berjibaku dengan membludaknya pasien di rumah sakit, penerapan sejumlah karantina total (lockdown), sementara makin banyak keluarga kehilangan sanak familinya akibat virus corona.
Presiden Prancis Emmanuel Macron telah menyampaikan ungkapan bela sungkawa atas kondisi pandemi yang harus dialami warga negaranya.
"Sejak awal pandemi, 100 ribu warga Prancis, pria dan wanita, telah takluk oleh virus ini. Kita semua berduka bersama para keluarga, atas orang-orang yang mereka cintai, atas anak-anak yang harus kehilangan orangtua atau kakek-nenek mereka, atas persahabatan yang terpisahkan maut," sebut Macron lewat Twitter.
"Kita tak akan melupakan satu pun nama, satu pun sosok tersebut," tambah dia.
Lionel Petitpas, presiden dari kelompok Victims of COVID-19, mengatakan bahwa angka 100 ribu mewakili suatu "babak penting". Setelah berbulan-bulan, kata Petitpas, orang mulai terbiasa terhadap virus corona ini. Angka yang muncul sekarang "menghenyakkan banyak orang. Kita tak pernah membayangkan akan mencapai angka tersebut," kata dia, dikutip France24.
Prancis kini menjadi negara ketiga di Eropa - menyusul Inggris dan Italia - yang mencatat kasus kematian lebih dari 100 ribu kasus.
Secara global, Amerika Serikat menjadi negara yang paling terdampak oleh pandemi COVID-19, dengan lebih dari 564 ribu warganya meninggal karena infeksi virus. AS diikuti oleh Brazil, Meksiko dan India. Secara global, total telah ada lebih dari 3 juta manusia yang meninggal karena terinfeksi COVID-19.