Tidak Hanya Menahan Lapar dan Haus, Berikut Perbuatan yang Bisa Menggugurkan Pahala Puasa
ERA.id - Puasa memiliki hakikat al-imsak yang berarti menahan diri dari berbagai hal-hal yang membatalkan puasa dan yang membatalkan pahala puasa.
Meskipun memiliki makna menahan diri baik dari hal-hal yang membatalkan sejak terbit fajar (waktu subuh) hingga terbenam matahari (waktu magrib). Namun, perlu diperhatikan berdasarkan sabda Nabi Muhammad SAW.
"Betapa banyak orang-orang yang berpuasa tidak mendapatkan balasan kecuali lapar dan haus" (H.R. Ath-Thabrani).
Oleh karenanya, seorang muslim yang berpuasa mesti berhati-hati agar upayanya menahan diri sejak subuh hingga magrib tidak sia-sia.
Dilansir dari NU Online berikut adalah 5 hal yang dapat merusak pahala orang yang sedang berpuasa
1. Berdusta atau berbohong
menyampaikan informasi yang tidak berdasarkan fakta sesungguhnya. Diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah menekankan, "Siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta (tetapi justru) mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan (saat puasa)" (H.R. Bukhari 1903).
2. Gibah atau menggunjing
Gibah atau biasa dikenal gosip atau perbuatan yang membicarakan keburukan orang lain. Nabi Muhammad menegaskan, gibah ini adalah "kau ceritakan hal tentang saudaramu, yang jika ia mendengar, maka ia tidak rela".
Terkait hal ini ada sabda Rasulullah bahwa, "Bau mulut orang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada aroma minyak misik.” (H.R. Bukhari 1894).
Gibah yang berlebihan atau mengada-ada akan menjadi fitnah. Bahkan, tingkat kerusakannya akan lebih buruk, karena di dalamnya terdapat tuduhan-tuduhan palsu atau sangkaan yang salah. Seperti halnya gibah, fitnah juga merusak pahala puasa.
3. Mengadu domba
Mengadu domba atau menciptakan perselisihan atau pertikaian dua pihak yang awalnya sepaham atau rukun.
Mengadu domba ini adalah kelanjutan gibah dan fitnah di atas. Tindakan ini dalam tataran iseng atau sekadar kebiasaan saja sudah mengurangi pahala, apalagi jika tujuannya mencari keuntungan atau memanfaatkan situasi.
4. Memandang dengan syahwat
Puasa digunakan untuk mengontol hawa nafsu. Oleh karenanya, akan disayangkan jika seseorang dalam situasi berpuasa, terus-menerus memandang sesuatu yang bisa membangkitkan hasrat.
5. Sumpah palsu
Sumpah palsu ini meliputi ucapan atau keterangan saksi yang isinya tidak benar atau tidak sesuai fakta. Sumpah palsu ini berbahaya karena menguntungkan sebuah pihak dan merugikan pihak lain. Selain itu sumpah palsu akan berujung pada menangnya kezaliman dan tertutupnya kebenaran.
setelah mengetahui hal hal yang dapat merusak ibadah puasa kamu, ada baiknya untuk tidak melakukan hal hal seperti yang sudah disebutkan di atas. ada baiknya juga jika kamu bisa menghindarinya dalam kehidupan sehari hari.