Iran Sinyalir Masih Ada Serangan Misil Berikutnya ke Wilayah Israel

ERA.id - Israel harus bersiap menerima lebih banyak serangan di lokasi-lokasi strategisnya, demikian disampaikan kepala staf militer Iran beberapa hari setelah pasukannya melontarkan roket ke dekat fasilitas nuklir Israel.

Dilansir dari Al Jazeera, (26/4/2021), Mohammad Bagheri pada Minggu menyadari Israel merasa mampu menyerang target manapun yang ada di wilayah Suriah, salah satu 'mitra' Iran. Israel juga dia rasa tak punya rasa gentar menyerang pasukan laut Iran.

"Seluruh upaya yang terjadi beberapa hari belakangan, dan yang akan datang, guna menyerang fasilitas mereka, tentu saja akan mengembalikan akal sehat mereka. Dan masa depan perlawanan terlihat cerah," kata dia pada wartawan, dikutip Al Jazeera.

Bagheri enggan berkomentar tentang siapa pihak di balik serangan terhadap Israel akhir-akhir ini. Namun, ia yakin "pihak perlawanan akan memberi respons mendasar pada kaum Zionis."

Militer Iran pada Minggu memamerkan tujuh "pencapaian" militer yang mencakup sejumlah mesin pengidentifikasi dan pengacau rada musuh.

Israel dan Iran memang saling lempar gertakan selama beberapa bulan terakhir. Ketegangan ini dipicu ketidaksetujuan Israel terhadap negosiasi ulang, di Vienna, untuk menghidupkan lagi kesepakatan nuklir Iran antara negara Timur Tengah itu dengan Amerika Serikat dan beberapa negara besar dunia.

Terbaru, kedua musuh bebuyutan saling melontarkan serangan darat dan laut, terutama setelah terjadi sabotase di fasilitas pengayaan nuklir Natanz, Iran, awal bulan ini, yang mengakibatkan pemadaman listrik dan kerusakan di sejumlah alat sentrifugal. Iran menuduh sabotase didalangi Israel, dan mengaku akan "membalas dendam".

Ditanya perihal apa yang akan dilakukan Iran bila Israel terus menyerang, Bagheri pada Minggu tidak menjelaskan respons secara detail, namun berkata "rezim Zionis itu tidak akan bisa tidur nyenyak."

Pada Sabtu lalu, sebuah kapal tanker menjadi target serangan drone di dekat fasilitas penyulingan di Suriah. Media Tasnim, yang berafiliasi dengan Korps Pertahanan Revolusioner Iran, membantah kapal tersebut berbendera Iran.

Sementara itu, media Iran memberitakan secara luas sebuah misil yang diluncurkan dari Suriah, awal pekan lalu. Misil tersebut menyasar reaktor nuklir Israel di kota Dimona, dan menimbulkan raungan sirene darurat. Sebagai balasan, Israel menjalankan serangan ke wilayah Suriah.