Bahar bin Smith Bukan Keturunan ke-29 dari Nabi Muhammad, Begini Jawaban Organisasi Rabithah Alawiyah
ERA.id - Bahar bin Smith dituntut 5 bulan penjara oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam kasus penganiayaan terhadap sopir taksi online. Pria yang pada sidang sebelumnya mengaku cucu ke-29 dari Nabi Muhammad itu mengaku bersyukur atas tuntutan tersebut.
Bahar bin Smith menyebut bahwa Allah Sudah menggerakkan hati jaksa sehingga hanya memberikan tuntutan lima bulan penjara.
"Saya berterima kasih atas tuntutan tersebut. Itu semua Allah yang menggerakkan hati jaksa. Itu yang ingin saya sampaikan mudah-mudahan keadilan bisa terwujud," kata Bahar dalam persidangan yang dilakukan melalui video daring, di Pengadilan Negeri Bandung, Jalan RE Martadinata, Kota Bandung, Kamis (27/5/2021).
Terlepas dari tuntutan Bahar bin Smith, benarkah dirinya keturunan ke-29 dari Nabi Muhammad?
Bahar bin Smith merupakan pria kelahiran, Manado, Sulawesi Utara, 23 Juli 1985. Ia adalah anak pertama dari tujuh bersaudara pasangan Sayyid Ali bin Alwi bin Smith dan Isnawati Ali.
Pada sidang virtual di Pengadilan Negeri Bandung, Jalan LLRE Martadinata, Kota Bandung, Selasa (18/5/2021), di hadapan majelis hakim Bahar mengaku sebagai cucu ke-29 Nabi Muhammad.
"Tapi kalau pribadi saya dihina dan dicaci, insyaallah kakek kami mengajarkan itu. Kakek kami mengajarkan itu, saya cucu nabi Muhammad ke-29," kata Bahar menanggapi pernyataan majelis hakim Surachmat saat menyinggung kehidupan Nabi Muhammad yang tidak pernah melakukan kekerasan terhadap orang lain.
Marga Smith yang disandingkan pada nama Bahar merupakan salah satu nama keluarga yang berasal dari Hadramaut, Yaman. Cara pengucapannya pun bervariasi, dari Sumaith, Sumayth, Sumayt, Sumait, Semaith, Semaid, Semit, hingga Smith.
Dikutip dari buku Sufis and Scholars of the Sea: Family Networks in East Africa 1860-1925 (2003) karya Anne Bang, dalam silsilah Alawiyyin (sebutan bagi kaum yang memiliki pertalian dengan Nabi Muhammad), keluarga Sumayt merupakan cabang yang relatif kecil, demikian dikutip dari tirto.id.
Merujuk pada penyataan Bahar bin Smith soal klaim dirinya merupakan keturunan ke-29 Nabi Muhammad, organisasi Pencatatan Nasab Maktab Daimi Rabithah Alawiyah angkat bicara.
Organisasi pencatat silisilah keturunan Nabi Muhammad tersebut membantah bahwa Bahar adalah keturunan ke-29, melainkan keturunan ke-37 dari Nabi Muhammad SAW.
"Ke 37 sampai ke Nabi. Dari jalur Husein (cucu Rasulullah SAW)," kata Ketua Lembaga Pencatatan Nasab Maktab Daimi Rabithah Alawiyah, Habib Ahmad Alatas, dilansir sindonews.com.
Berikut Nasab Silsilah Bahar bin Smith hingga ke Nabi Muhammad:
1. Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم
2. Fathimah Az-Zahra (radhiyallahu 'anha)
3. Al-Husein Sayyidus Syuhada (radhiyallahu 'anhu)
4. Ali Zainal Abidin
5. Muhammad Al-Baqir
6. Jafar Ash-Shadiq
7. Ali Uraidy
8. Muhammad An-Nagieb
9. Isa Arrumi
10. Ahmad Al-Muhajir
11. Ubaidillah
12. Alwi Alawiyyin
13. Muhammad
14. Alwi
15. Ali (Khali' Qosam)
16. Muhammad (Shohib Marbath)
17. Alwi (Ammul Faqih)
18. Abdurrahman
19. Ahmad (Al Faqih)
20. Alwi
21. Ahmad
22. Abdurrahman
23. Ali
24. Muhammad (Semith)
25. Abdullah
26. Salim
27. Ali
28. Abdurrahman
29. Ahmad
30. Zein
31. Umar
32. Husein
33. Abdurrahman
34. Alwi
35. Abdurrahman
36. Ali
37. Bahar
Dalam perjalanannya, Bahar merupakan pemimpin dan pendiri Majelis Pembela Rasulullah yang berkantor pusat di Pondok Aren, Tangerang Selatan. Selain itu, dia juga merupakan pendiri Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin di Kemang, Bogor.
Namun, karena metode dakwahnya yang bisa dikatakan cukup tegas Bahar kerap kali tersandung kasus hukum dan teribat kontroversi, seperti pada artikel yang telah dibahas sebelumnya, "Kontroversi Habib Bahar yang Mengaku Keturunan Nabi Muhammad ke-29, Hina Jokowi hingga Aniaya Remaja".
Hingga kini, Bahar masih menjalani kasus hukum terkait penganiayaan sopir taksi di Pengadilan Negeri Bandung.