Pemprov DKI 'Ganti Rugi' Lahan MRT dengan Prasasti
Enggak cuma itu, Anies bahkan menyebut bakal membangun sebuah prasasti sebagai penghargaan terhadap mereka yang telah bersedia membebaskan lahan milik mereka demi pembangunan Ibu Kota.
Baca Juga : Ribut-ribut Uang Proyek MRT
Saat ditanya di mana prasasti itu bakal dibangun, Anies mengaku belum tahu. Yang jelas, nantinya prasasti itu bakal berisi nama-nama 357 anggota keluarga pemilik lahan. Buat warisan, kata Anies.
"Malam hari ini kita berkumpul, memberikan apresiasi kepada 357 pemilik lahan yang berkontribusi pada lahan pembangun MRT di Jakarta ... Saya juga sampaikan kepada direksi MRT agar nama-nama 357 keluarga yang berkontribusi lahan itu (agar) dibuatkan prasasti, dibuatkan daftar namanya, karena itulah yang menjadi warisan untuk anak cucu mereka," tutur Anies di Hotel Le Meridien, Jakarta Selatan, Senin (9/4/2018).
Selama pembangunan proyek MRT Fase 1 yang membentang dari Lebak Bulus hingga Bundaran Hotel Indonesia ini, pemprov telah membebaskan sekitar 133.703 meter per segi lahan. Pembebasan lahan sendiri telah dilakukan sejak 2010.
Dari angka itu, ada sekitar sepuluh kelurahan yang terdampak pembangunan Fase 1, mulai dari Kramat Pela, Cipete Selatan, Melawai, Cilandak Barat, Kelurahan Gunung, Pulo, Pondok Pinang, Cipete Utara, Lebak Bulus, hingga Gandaria Selatan.
Infografis "MRT" (era.id)
Disandingkan dengan Nyak Sandang
Lebih dari itu, Anies juga menyandingkan para pemilik lahan dengan Nyak Sandang, seorang pria yang belakangan jadi bahasan media massa dan media sosial. Nyak Sandang adalah bagian dari sekian banyak masyarakat Aceh yang menyumbangkan harta bendanya buat membeli pesawat pertama bangsa di bawah pemerintahan Presiden Soekarno.
"Republik ini ketika dibangun juga yang kontribusi banyak sekali, seperti bulan lalu, (diberitakan) ada seorang 91 tahun dari Aceh yang ikut kontribusi memberi pesawat terbang pertama kita, dia memiliki serifikat. Saya berharap, proyek MRT ini memberikan tanda atas jasa itu," tutur Anies.
Baca Juga : MRT Sudah 92,5 Persen
Menurut Anies, pengorbanan menyerahkan lahan untuk pembangunan enggak bisa dibalas dengan nominal uang. Karenanya, pemprov tampak begitu ngebet buat bangun prasasti guna membalas budi baik para pemilik lahan.
"Rupiah yang kali ini diterima (pemilik lahan), uang yang diterima bisa diwariskan, tapi nilainya enggak sebesar hingga 10 tahun ke depan, tapi nama baik yang diwariskan. Itu adalah nama yang kekal, nama yang membanggakan bagi anak cucu," ujar Anies.