PSI Undang Dubes Rusia Bahas Tsamara

Jakarta, era.id - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) akan mengundang Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Georgievna Vorobieva, ke kantor DPP PSI.

"Kami mengundang Yang Mulia untuk berdiskusi tentang perkembangan terakhir, terutama terkait polemik menyusul pernyataan Ketua DPP PSI Tsamara Amany tentang Presiden Vladimir Putin," kata Ketua Umum PSI, Grace Natalie dalam keterangan tertulis yang dilansir Antara, Senin (9/4/2018).

Sebut Grace, surat undangan tersebut sudah disampaikan ke Kedutaan Besar Rusia pada Senin pagi dan telah diterima oleh staf kedutaan.

Pertemuan tersebut dijadwalkan akan digelar pada Rabu, 11 April 2018 mulai pukul 11.00 WIB di Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, pada Rabu (11/4).

"Kami sangat berharap Yang Mulia bisa memenuhi undangan kami. Semoga pembicaraan yang terjadi bisa menjernihkan persoalan," ungkap Grace.

Sebelumnya, Media Rusia Beyond The Headlines (RBTH Indonesia) menyentil keras Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany setelah memberi pernyataan terkait Presiden Rusia Vladimir Putin. 

Dilihat dari akun twitter @RBTHIndonesia, media Rusia itu menyayangkan komentar Tsamara tersebut. Adapun Tsamara bermaksud mengomentari pernyataan Fadli Zon tapi malah lebih banyak membicarakan Putin dan Rusia.

RBTH menilai apa yang disampaikan Tsamara terkait Rusia dan Putin tidaklah tepat. 

"Kami tidak membela siapa pun, termasuk @fadlizon atau bahkan Presiden Putin. Namun, pernyataan Anda tentang negara kami, bahwa di Rusia tidak ada kebebasan beraspirasi seperti di Indonesia, ini menunjukkan kedangkalan wawasan," tulis RBTH Indonesia, seperti dikutip era.id, Jumat (6/4/2018).

Tsamara lantas mengklarifikasi pernyataannya yang menyebut Indonesia tidak perlu memiliki pemimpin seperti Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Saya sangat memahami keberatan RBTH. Sebagaimana tercantum dalam laman FB-nya, RBTH adalah sarana kampanye Rusia di dunia internasional. Karena itu, sangat wajar bila RBTH wajib membela citra Putin di dunia internasional," ujar Tsamara.

Tsamara menerangkan maksud pernyataannya tentang Putin itu ditujukan untuk publik Indonesia. Ini sekaligus membantah pernyataan Waketum Partai Gerindra Fadli Zon yang mengimbau masyarakat Indonesia untuk mencari pemimpin seperti Putin.