Wali Kota Medan Bobby Nasution Imbau Warga Tak Nobar Euro: Sambutannya Harus Ala Covid
ERA.id - Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution mengimbau kepada warga untuk tidak berkerumun saat nonton bareng (nobar) kompetisi piala Eropa. Dia juga meminta pelaku usaha tetap mengikuti jam operasional yang diatur dalam PPKM Mikro.
Hal itu disampaikan Bobby mengingat kondisi penanganan Covid-19 di Kota Medan yang masih berada di zona oranye.
"Harapannya jangan buat nonton bareng yang membuat kerumunan, jangan buat penyebaran Covid-19. Ini ada Euro, sambutannya harus ala Covid juga," kata Bobby di rumah dinas Gubernur Sumut, Sabtu (12/6/2021).
Bobby mengatakan momentum ajang sepak bola selalu menjadi hal yang dinanti oleh pecinta sepak bola di Kota Medan, namun kondisi Covid-19 saat ini mengharuskan untuk mencegah terjadinya kerumunan.
Oleh sebab itu dia mengharapkan masyarakat atau pelaku usaha tidak menyediakan tempat nobar yang dapat memicu penyebaran Covid-19.
"Namanya nonton bola pasti kita pengennya rame-rame, tapi tetap harus ikut protokol kesehatan," ujarnya.
Mengenai kompetisi piala Eropa menjadi kesempatan bagi pelaku usaha meningkatkan omzet, Bobby mengatakan saat ini Kota Medan masih menjalankan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala Mikro.
Jam operasional terhadap pelaku usaha restoran, cafe dan tempat-tempat hiburan lainnya harus tetap dipatuhi.
"Kita masih memberlakukan PPKM Mikro, tentunya kalau piala Eropa kan beda waktu dengan kita, biasanya kan tengah malam, tentu kalau dia buka sudah melanggar. Dia buka saja sudah melanggar, apalagi kalau menyebabkan kerumunan. Tapi kalau jam operasional tidak melanggar, kita hanya minta jangan ada kerumunan," ungkapnya.
Bobby mengatakan sangat memahami jika momen piala Eropa sering menjadi berkah bagi pelaku usaha seperti warung dan cafe. Sebab, saat itu banyak warga yang datang untuk menggelar nonton bareng.
Terkait hal itu, Bobby menjelaskan peningkatan ekonomi di masa pandemi Covid-19 dengan penanganan kesehatan hal yang tidak dapat dipisahkan.
"Seperti yang saya sampaikan saat pertemuan dengan pengusaha mal yang meminta supaya diberikan izin membuka bioskop. Saya sampaikan, ini bukan soal melarang bioskopnya dibuka saja, tapi apakah bisa dipastikan jika saat dibuka tidak ada kerumunan," pungkasnya.