Komisi II DPR Usulkan Penyelidikan Kematian Wakil Bupati Sangihe
ERA.id - Anggota Komisi II Fraksi PAN Guspardi Gaus mengusulkan, aparat penegak hukum mengusut kasus kematian Wakil Bupati Sangihe Helmud Hontong jika ditemukan adanya kejanggalan.
"Kalau memang ada sesuatu diduga faktor lain tentu kita minta aparat penegak hukum untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan," ujar Guspardi melalui keterangan tertulis yang dikutip Senin (14/6/2021).
Pihak kepolisian, kata Guspardi, harus mengumpulkan petunjuk dan bukti dan melakukan penyelidikan mendalam atas meninggalnya Wakil Bupati Sangihe. Menurutnya, upaya penyelidikan dan penyidikan itu dianggap penting untuk membuktikan apakah ada tidaknya dugaan tindak pidana dalam peristiwa itu.
"Kalau itu sesuatu yang diperlukan untuk ditindak dilanjuti oleh pihak kepolisian, supaya tidak menimbulkan berbagai macam persepsi dan fitnah sehingga memunculkan dinamika dan kasus ini bisa diungkap secara terang benderang," kata Guspardi.
Lebih lanjut, politisi PAN itu meminta masyarakat maupun pihak lain ikut memberikan informasi kepada polisi atas kejadian kematian Helmud. Masyarakat diminta tidak takut melapor ke polisi jika mempunyai bukti.
"Pihak-pihak yang memiliki informasi terkait dapat memberikan keterangan untuk membantu pekerjaan kepolisian. Sehingga akan dapat menyingkap apa yang sebenarnya terjadi. Guna menghindari sak wasangka dan rumor di tengah masyarakat," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Bupati Sangihe Helmud Hontong meninggal dalam pesawat saat perjalanan pulang dari Bali menuju Manado via Makassar. Dikabarkan, penyebab kamatian adalah sakit jantung.
Namun, publik menilai, kematian Helmud janggal. Sebab, sebelumnya Helmud ikut melakukan penolakan kegiatan pertambangan emas yang dilakukan oleh PT Tambang Mas Sangihe (TMS).
Helmud juga sampai mengirimkan surat permohonan pembatalan izin tambang mas ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Polda Sulawesi Utara sudah membentuk tim khusus untuk membongkar misteri meninggalnya Helmud.
"Karena yang bersangkutan adalah Wakil Bupati Sangihe, jadi ada di wilayah kita, kita dalam hal ini akan melakukan membentuk tim khusus untuk melakukan penyelidikan," jelas Kapolda Sulawesi Utara, Irjen Pol Nana Sudjana, kepada wartawan, Sabtu (12/6).