Wan Abud Meninggal Dunia, Kiki Fatmala Kenang Sosoknya Semasa Hidup
ERA.id - Aktris Kiki Fatmala turut merasakan kesedihannya atas kepergian Fuad Alkhar alias Wan Abud. Kiki menyebut mendiang Wan Abud adalah rekan terbaiknya.
Ungkapan itu disampaikan oleh Kiki Fatmala melalui unggahan di Instagram. Kiki membagikan poster dari film pertama yang dibintangi oleh Wan Abud, Nona Manis.
"Selamat jalan Abud... kamu partner terbaik..semoga tuhan menempatkan dirimu di tempat yg terbaik AMIN," tulisnya dalam keterangan.
View this post on InstagramDalam poster itu turut pula menampilkan Meriam Bellina dan juga Ray Sahetapy yang menjadi lawan main Wan Abud di film Nona Manis yang tayang tahun 1990.
Unggahan Kiki Fatmala itu pun langsung diserbu oleh netizen. Tak sedikit netizen yang mengaku terkejut atas berita kepergian Wan Abud.
"Hah! Wan abud meninggal mbak? Turut berduka cita mbak," tulis @kokoh.novianc****.
"Ya ampun wan abud.. Jd kurang lengkap Kanan Kiri Oke nya," komentar @sigit_feb****.
"Aduh kangen acting natural kalian klo liat poster ini 😢 Innalilahi wainnailaihi rojiun," timpal @chikamo****.
"Jadi inget iklan legendaris obat penyakit kulit Mbak Kiki dengan Wan Abud, jargon "Haaa Fanuuu" itu legendaris banget! Rest in Peace Wan Abud," kata @ade_rachma****.
Selain Kiki Fatmala, Ayu Azhari juga turut menyampaikan bela sungkawanya atas kepergian Wan Abud. Di mana Ayu dan Fuad bekerja sama untuk sinetron Putri Duyung.
Fuad Alkhar alias Wan Abud merupakan aktor kelahiran 10 Januari 1959. Ia dinyatakan meninggal dunia setelah sebelumnya terpapar Covid-19 dalam usia 62 tahun. Sepanjang karier hidupnya, Wan Abud sedikitnya sudah memintangi 11 film dan 10 judul sinetron.
Film terakhir yang ia bintangi adalah Harim di Tanah Haram yang dibintangi oleh Irwansyah, Sylvia Fully, hingga Tio Pakusadewo. Sementara sinetron terakhir yang dibintanginya adalah Jodoh Pengantar Jenazah atau Jodoh Wasiat Bapak.
Dalam ingatan para penggemar setia, Wan Abud juga sangat kental dengan dialog kearab-araban. Ia sering kali melontarkan ucapan "Ente Bahlul!". "Fayung (payung) ane mana fayung ane", dan masih banyak lagi.