Data Bank Dunia: Indonesia Turun Kelas Jadi Negara Berpenghasilan 'Menengah Bawah'

ERA.id - Bank Dunia telah memperbarui klasifikasi tingkat ekonomi negara-negara di dunia untuk tahun 2020, (1/7/2021). Indonesia sendiri menjadi satu dari 10 negara yang klasifikasi ekonominya berubah. Tanah Air kini kini turun dari kelompok negara berpenghasilan menengah atas (upper-middle), menjadi negara berpenghasilan menengah-bawah (lower-middle).

Dilansir dari blog data resminya, Bank Dunia mengelompokkan tingkat ekonomi negara-negara di dunia ke dalam 4 grup: negara berpemasukan rendah, menengah-bawah (lower-middle), menengah-atas (upper-middle), dan tinggi. Klasifikasi ini diperbarui setiap tahun berdasarkan Pendapatan Nasional Bruto (PNB) per kapita.

Perubahan klasifikasi terjadi karena sejumlah faktor. Misalnya, pertumbuhan ekonomi, inflasi, fluktuasi nilai tukar, dan pertumbuhan populasi - yang semuanya itu berkontribusi pada perolehan PNB suatu negara.

Bank Dunia juga mengoreksi standar (threshold) klasifikasi grup per 1 Juli 2021. Untuk Indonesia sebagai negara berpenghasilan menengah-bawah, kelas PNB saat ini 1.046 dolar AS hingga 4.095 dolar AS, dari tahun lalu 1.035 dolar AS hingga 4.045 dolar AS.

Dalam keterangan Bank Dunia, Indonesia - bersama Mauritius, Rumania, dan Samoa - berada di batas standar bawah klasifikasi kelas menengah-atas pada 2019. Namun, karena mengalami gempuran pandemi Covid-19 tingkat PNB per kapita menurun, berdampak pada penurunan klasifikasi untuk tahun 2020.

Catatan PNB per kapita Indonesia pada 2020 adalah sebesar 3.870 dolar AS per kapita, turun dari 4.050 dolar AS per kapita di tahun sebelumnya.

Di antara kesepuluh negara yang klasifikasi ekonominya dikoreksi oleh Bank Dunia, ada tiga negara yang justru naik klasifikasi pada tahun 2020.

Haiti dan Tajikistan beranjak dari negara berpenghasilan rendah menjadi negara berpenghasilan menengah-bawah. Di Haiti, sebut Bank Dunia, laporan pendapatan terbaru pada Juli 2020 menunjukkan tingkat PNB yang lebih tinggi dari yang semula diumumkan. Sementara di Tajikistan, ekspor emas menolong ekonomi negara yang juga tengah digempur pandemi Covid-19 itu.

Sementara itu, Moldova naik dari kelompok menengah-bawah menjadi menengah atas setelah pemerintahan setempat menginkorporasi hasil sensus terkini sehingga memperbaiki data penduduk negara itu.