Selain Menenangkan, Satgas Detector Covid-19 Makassar Juga Meresahkan Warga

ERA.id - Mantan vokalis Payung Teduh yang sekarang menjalani projek solo Pusakata, Istiqomah atau akrab dipanggil Is, mengkritik Satgas Detector Covid-19 Makassar yang bertugas tanpa mematuhi protokol kesehatan.

Is melontarkan kritikannya di laman Instagram pribadinya dan menandai nama Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan "Danny" Pomanto.

Di sana, Is menyampaikan langsung keluhan masyarakat Kota Makassar tentang kinerja Satgas Detector yang dianggap bisa menularkan virus Covid-19 ke seluruh warga, karena abai terhadap standar operasional prosedur (SOP) protokol kesehatan dari kementerian kesehatan. 

"Pak @dpramdhanpomanto yang kami hormati. Tolong evaluasi kinerja satgas detektor Makassar yang bertugas hari ini. Perhatikan keluhan masyarakat kualitas kerja mereka. Jangan sampai diabaikan. Lepas masker, kerumunan serta sterilnya sarung tangan serta alat yang digunakan. Wajar jikalau masyarakat ragu bahkan khawatir. Banyak ditemukan Pak seliweran gambar-gambar di grup WA atau sosial media yang sudah didatangi satgas detektor. Niat baik namun penerapan kurang tepat. Semoga didengarkan keluhan kami warga kota Makassar tercinta," tulis Is, Sabtu (11/7/2021) malam. 

Tak hanya itu, pencipta lagu AKAD ini juga mempertanyakan kompetensi Satgas Detector Covid-19 yang dibanggakan Danny Pomanto.

"Dear Pak @dpramdhanpomanto yang kami hormati. Mohon dibaca dan dipahami. Semua maksud baiknya dapat terwujud dengan cara yang tepat. Salam hormat Pak. Oh iya Pak. Apakah semua satgas tersebut berkompeten (bidang kesehatan) dan paham apa yang mereka lakukan? Mohon dievaluasi pencapaian dan feedback perihal kinerja satgas menurut warga bapak hari ini," ungkapnya.

 

Setelah menulis kritikan ke Danny, netizen pun langsung menanggapi unggahan Is. Ada yang mengingatkan Is, bahwa hati-hati dengan Danny, nanti dicap sebagai pembenci.

"Awas di cap haters," ketik pemilik akun @mrezkym di kolom komentar @Pusakata.

"Saya cap balik. Apatis," balas Pusakata menjawab akun @mrezkym.

Dari pantauan ERA di beberapa media sosial, kabarnya Satgas Detector Covid-19 memang menuai banyak kritikan karena kerumunan yang diciptakan di Kantor Kelurahan Tello Baru, Kecamatan Panakkukang. 

Tak hanya itu, beredar pula foto-foto satgas yang tak bermasker saat sedang menghadapi warga yang hendak diperiksa melalui alat pengukur tekanan darah. 

Diketahui, kemarin 15.306 personel Satgas  Detector diterjunkan untuk memeriksa kesehatan masyarakat terkait Covid-19 dan penentuan zona ke depannya.

Informasinya, masing-masing RT akan diperiksa oleh 3 orang satgas untuk men-screning, testing, juga men-treatment para warga.

Sementara Danny yang ditanya tentang kerumunan nakes yang kedua kalinya itu, belum membalas pertanyaan yang dilontarkan ERA sampai berita ini diturunkan.

Danny dan haters

Danny sendiri bukan kali pertama tersilap karena membuat para tenaga kesehatan berkerumun. Beberapa waktu lalu, peluncuran Satgas Detector Covid-19 di Karebosi, juga menuai hujatan.

Bagaimana tidak, mereka berkumpul dan berbaris rapi. Meski begitu, Danny menenangkan warga dan mengaku kerumunan nakes tak perlu dikhawatirkan.

Alasannya, mereka sudah menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang memang dipersiapkan untuk program Makassar Recover dan hampir semua tim sudah divaksin.

"Saya kira, kita lihat secara fair kondisinya, bahwa sebenarnya kita sudah atur itu barang, atur datang, kemudian kita atur keluarnya. Cuma kan tidak pernah ditahu kalau itu hujan, jadi sempat berkumpul, itu pun tidak sampai 15 menit," ujar Danny beberapa waktu lalu.

"Saya juga tidak senang (kerumunan), jangan pikir saya senang dengan itu. Mestinya kan menyebar apa semua kiri-kanan," katanya.

Danny pun melawan opini publik dan tetap kukuh pada pendiriannya bahwa seharusnya masyarakat mau bersama-sama mendukung program pemerintah untuk menuntaskan Covid-19.

"Itu yang saya herankan, kenapa orang tidak berbuat apa-apa tidak dikecam, orang yang berbuat apa-apa dikomentari. Tapi kalau ada kritikan itu biasa, tapi lain juga kebencian, kalau saya begini, saya inikan Makassar untuk semua, baik likers maupun haters, kasih tong (juga) ruang haters," paparnya.