Skenario Terburuk Lonjakan COVID-19, Menkes: Jakarta dan Yogyakarta Akan Kekurangan Tempat Tidur dan ICU

ERA.id - Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin memprediksi Provinsi DKI Jakarta dan DI Yogyakarta akan mengalami masa yang berat apabila penambahan kasus Covid-19 terus memburuk dalam satu hingga dua pekan ini.

"Kalau kita memburuk sampai 30 persen atau kira-kira dua sampai tiga persen per hari, dalam seminggu dua minggu ke depan yang berat adalah Yogyakarta dan DKI Jakarta," ungkap Menkes Budi dalam Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR RI, Selasa (13/7/2021)

Menurut Budi, kedua provinsi tersebut akan mengalami kekurangan tempat tidur rumah sakit, baik untuk isolasi maupun ruang perawatan intensif.

"Karena akan kekurangan tempat tidur isolasi dan ICU," ujarnya.

Budi mengaku pihaknya telah menyiapkan skenario sejak dua pekan lalu dan berdiskusi rutin dengan para gubernur. Dia mengatakan, ada dua strategi berbeda yang diterapkan untuk Yogyakarta dan DKI Jakarta.

"Kami sudah membuat skenario ke depan, dibikin sekitar 2 minggu lalu, menghitung kira-kira berapa yang harus kita tambah kalau kasusnya memburuk 30 persen dan ini diupdate tiap minggu," tuturnya.

Untuk Yogyakarta, kata Budi, ada sekitar 2.000 tempat tidur rumah sakit dengan angka keterisian (bed occupancy rate) sebesar 91 persen. Meski begitu, jumlah tempat tidur di Yogyakarta ada 8.200 sehingga masih memungkinkan untuk dikonversi.

Hal ini, lanjut dia, berbeda dengan Jakarta yang sudah lebih dari 50 persen tempat tidur rumah sakit yang dikonversi. Adapun strategi pemerintah dengan mengubah beberapa rumah sakit besar khusus untuk penanganan Covid-19.

Strategi berikutnya adalah menambah rumah sakit lapangan atau rumah sakit darurat. Berdasarkan pengalaman, pembangunan rumah sakit darurat lebih baik menggunakan fasilitas yang sudah ada ketimbang membuat dari nol.

Budi mencontohkan perubahan Asrama Haji menjadi rumah sakit darurat Covid-19. Budi mengatakan, ada sekitar 900 kamar di gedung tersebut yang akan diperuntukkan pasien sedang.

Selain itu, ada pula kerjasama dengan BUMN untuk perubahan satu gedung menjadi ruang ICU.

"Full ICU di sana 100 bed, kalau ada yang berat bisa kami langsung pindahkan," ucapnya.