Menanti 'Perang' Lanjutan Mou dan Conte

London, era.id - Chelsea dipastikan menghadapi Manchester United di babak final Piala FA setelah menang 2-0 atas Southampton di babak semifinal yang berlangsung pada Minggu (22/4/2018). Antonio Conte dan Jose Mourinho akan saling berhadapan pada 19 Mei 2018 sekaligus melanjutkan perseteruan mereka yang sudah berlangsung sejak dua musim terakhir.

The Blues mengalahkan Southampton di Wembley melalui gol yang dicetak Olivier Giroud (46') dan Alvaro Morata (82'). Sementara 'Setan Merah' menggasak Tottenham Hotspur sehari sebelumnya dengan skor 2-1 lewat gol Alexis Sanchez (24') dan Ander Herrera (62'). 

Baca Juga : United Berjaya, Mourinho Puji Pogba

Seusai pertandingan, pelatih Antonio Conte menegaskan, dia menaruh rasa hormat atas kemajuan Manchester United di bawah Jose Mourinho sehingga timnya harus mempersiapkan diri sebaik mungkin menjelang final tersebut. Namun, itu tidak akan mengurangi perseteruan di antara mereka.

Perseteruan tersebut berawal pada Oktober 2016, setelah Chelsea menggunduli United 4-0. Mourinho kala itu mengomentari reaksi berlebihan Conte yang saat itu berlari ke dalam lapangan dan seakan histeris.

Setelah peristiwa itu, pada Februari 2017, Mou kembali menyindir Conte dan Chelsea yang saat itu berada di posisi satu klasemen sementara Liga Inggris dengan mengatakan, Chelsea merupakan tim bertahan yang baik dan akan memenangkan pertandingan lewat serangan balik dan bola mati.

Pada Juli 2017 Conte membalas dengan berkomentar, "Dua tahun lalu Chelsea finis di peringkat 10 dan itu tidak akan terjadi lagi di tangan saya karena saya tahu penangkalnya. Tidak seperti saat dipegang Mourinho," ucap mantan pelatih Juventus.

Baca Juga : Laga ke-100 Conte

The Special One menyerang balik dengan menyindir fisik Conte; "Saya bisa menjawab dengan berbagai cara, tapi saya tak ingin kehilangan rambut untuk berbicara mengenai Conte," ujarnya.  Seperti diketahui, Conte melakukan transplantasi rambut karena kebotakan.

Awal tahun ini, Mourinho kembali menyerang Conte dengan menggambarkan dirinya sebagai pribadi dewasa yang tidak berperilaku seperti orang udik di akhir pertandingan. Lalu Conte membalasnya dengan singkat dalam bahasa Italia, "Demenza senile," yang berarti 'penderita demensia yang pikun'.

Lebih jauh, Mou bahkan mengungkit skandal pengaturan skor di Liga Italia pada musim 2010 di mana Conte yang saat itu menukangi Siena dianggap terlibat. Conte lalu membalas dengan mengatakan, Mourinho adalah orang kerdil dan berkepribadian rendah yang tidak mengetahui sebuah fakta  tapi menyerang dengan segala cara.

Menarik ditunggu. Kira-kira siapa yang cuma jago ngomong dan siapa yang jago racik strategi?

 

Tag: liga inggris