Momen TNI Lapor Kondisi di Lapangan ke Jokowi, Politisi PDIP: Ngapain Gimik, Bohong Semua!
ERA.id - Anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon mengkritik laporan prajurit TNI yang berada di perbatasan kepada Presiden Joko Widodo saat peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 TNI. Menurutnya, laporan yang disampaikan harus sesuai fakta yang ada di lapangan.
"Ketika seremonial upacara HUT kelihatan rapi, bersih, semua laporan tadi 'siap laksanakan' 'baik'. Gue bilang kamu harus laporan apa adanya ke Presiden, mana mungkin Miangas dijaga hanya 10 orang," kata Effendi melalui keterangannya, Rabu (6/10/2021).
Effendi mengatakan, dalam acara seremonial HUT TNI itu para prajurit hanya menyampaikan kondisi siap dan terkendali kepada Presiden Jokowi. Namun kenyataannya, mereka justru kekurangan logistik dan alat utama sistem senjata (alutsista).
Seharusnya, kata politisi PDIP itu, para prajurit TNI khusunya yang bertugas menjaga pertahanan di perbatasan harus menyampaikan dengan tegas kepada Presiden Jokowi mengenai kendala maupun kondisi di lapangan yang sesungguhnya.
"Giliran upacara, ditampilkan siap. Sudahlah... ngapain gimik-gimik, bohong-bohong semua. Sampaikan walaupun itu upacara resmi, sampaikan 'kesiapan kami sangat terbatas, Pak, hanya cukup 2 kali', misalnya begitu," kata Effendi.
Sebagai anggota Komisi I DPR RI yang bermitra dengan TNI, Effendi mengaku sudah kerap memperjuangkan kesejahteraan dan alutsista TNI di Parlemen. Terlebih setelah melakukan kunjungan kerja ke wilayah-wilayah perbatasan dan melihat prajurit TNI menjaga pertahanan.
Dia mengaku, apa yang dia lihat di lapangan akan menjadi pembahasan saat rapat di Komisi I. Misalnya seperti peningkatkan kesejahteraan TNI, logistik, hingga alutsista.
"Kenyataannya begitu kok, logistiknya semuanya terbatas, minim banget," kata Effendi.
"Makanya saya kadang-kadang tanya sama mereka tuh, kalian kalau mau dibela, mbok ketika kalian tampil di publik, apalagi dengan Pak Presiden, jujur juga dong. Ketika di DPR kalian kami bela, ketika ketemu Presiden, kalian semua bilang siap, kalian bilang cukup. Ya kalau cukup, jalan apa adanya," imbuhnya.
Untuk diketahui, Presiden Jokowi sempat Jokowi menyapa para prajurit TNI yang bertugas di Lebanon, Sabang, Perairan Laut Natuna, Entikong, dan Indrapura. Momen itu terekam ketika upcara HUT ke-76 TNI yang ditayangkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (5/10/2021).
Dalam kesempatan itu, Laksamana Pertama TNI Dato Rosman selaku Komandan Gugus Tempur Laut Koarmada 1 melaporkan jumlah personel dan kondisi perairan Natuna ke Jokowi. "Izin melaporkan bahwa situasi perairan Laut Natuna dan sekitarnya saat ini dalam keadaan aman dan kondusif, saat ini saya berada di atas KRI Multatuli 561 sebagai kapal markas Guspurla Koarmada 1 yang saat ini sedang melaksanakan operasi siaga tempur laut dengan kekuatan 6 KRI," kata Dato.
"Mohon izin, Bapak Presiden, kami laporkan juga bahwa seluruh prajurit saat ini dalam keadaan sehat walafiat dengan semangat motivasi dan dedikasi pengabdian yang tinggi untuk menjaga dan menegakkan kedaulatan maritim di seluruh wilayah nasional yurisdiksi Indonesia," sambung Dato.
Setelah itu, Jokowi bertanya ada-tidaknya kapal asing yang masuk ke perairan Indonesia. Dato menjawab ada kapal China dan Amerika Serikat yang masuk untuk melaksanakan lintas laut internasional.
"Siap, Bapak Presiden, untuk hari ini ada kapal yang masuk, namun dia melaksanakan lintas laut internasional dan dalam keadaan aman, yaitu kapal-kapal dari China dan kapal-kapal dari Amerika, dan semua dalam keadaan aman dan kondusif," jawab Dato.
Jokowi juga menyapa prajurit TNI yang bertugas di pos pengamanan perbatasan Indonesia-Malaysia. Letkol (Inf) Hendro Wicaksono selaku Dansatgas Pamtas Yonif Mekanis 643 melaporkan jumlah personel dan pengungkapan kasus dalam beberapa bulan terakhir.