Kemarin Marah-Marah, Kali Ini Mensos Risma Menangis Sambil Peluk Yatim Piatu di Takalar
ERA.id - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini kembali jadi perhatian. Bukan karena aksi 'marah-marahnya', kali ini Risma menangis sambil memeluk dua anak yatim piatu saat mengunjungi Takalar, Sulawesi Selatan, Kamis (7/10).
Anak yatim yang ditemui Risma termasuk anak yang orang tuanya meninggal karena COVID-19. Selain memberikan bantuan langsung tunai, mantan Wali Kota Surabaya itu juga memberikan motivasi untuk tetap bersekolah.
Ia bahkan memberikan akses untuk anak yatim piatu agar bisa berkomunikasi langsung dengan dirinya jika menemukan kendala.
"Tadi saya cerita dengan mereka, saya tidak bisa menceritakannya, tapi saya akan mendampinginya melalui dinas sosial dan memberikan akses khusus untuk bisa berkomunikasi dengan saya," ungkap Menteri Sosial dihadapan awak media, dikutip TV One News, Jumat (8/10/2021).
Tri Risma menambahkan, dirinya memberikan semangat kepada anak anak yatim-piatu yang sementara menghadapi ujian kelulusan di sekolah SMP dan SMA yang pikirannya terbebani tanpa orang tua.
"Ada anak anak yang kuat, ada yang tidak kuat, mereka semua terbebani oleh pikiran bisa tidaknya mereka lanjut sekolah dengan kondisi tanpa orang tua" tambahnya.
Risma juga berharap di bulan Oktober ini semua dana bantuan sosial sebesar Rp953.417.202 untuk Kabupaten Takalar sudah dapat diterima penerima bantuan karena dianggap sudah terlambat.
"Kita minta untuk bantuan yang mestinya cair di bulan Juli dan september, itu kita minta seluruhnya cash ke bank karena sudah tidak ada lagi waktu, ini sudah bulan oktober. Itu harus salur di bulan Oktober ini," kata Risma.
Sebelumnya, nama Mensos Risma jadi perbincangan publik karena rekaman video yang memperlihatkan dirinya mengamuk saat rapat bersama sejumlah pejabat di Gorontalo, Kamis (30/9/2021) viral di media sosial.
Mantan Wali Kota Surabaya itu sampai mendatangi seorang pegawai dinas sosial setempat dan menunjuk dadanya, karena diduga terjadi ketidaksinkronan data penerima Program Keluarga Harapan (PKH).