P&G Indonesia Beri Reward untuk Pengumpulan Sampah Plastik Sachet dan HDPE
ERA.id - Permasalahan sampah menjadi hal yang tidak bisa diabaikan, apalagi saat musim hujan, d imana penumpukannya bisa menyebabkan banjir disetiap sudut Kota.
Sampah yang tentunya bisa merusak lingkungan, menurut riset yang dilakukan oleh P&G Indonesia, sebanyak 5,1 ton sampah 75 persen terdiri dari sampah rumah tangga seperti sampah botol dan sachet sampo dan sabun.
Penanganan limbah dari sampah tersebut, menjadi perhatian P&G Indonesia yang menggandeng startup Octopus Indonesia dalam menanggulangi permasalah sampah yang harus diolah kembali menjadi hal bermanfaaat untuk halayak banyak.
"Program ini terlahir dari program internal saat pandemi. Karyawan kerja dari rumah tapi passionate banget untuk melestarikan lingkungan. Mereka memilah sampah, di-pick up, dan lalu didaur ulang. Dalam beberapa bulan aja terkumpul sampai 5,1 ton dari employee kami yang jumlahnya sedikit," Asrini Suhita, P&G Indonesia Sales Senior Director & Sustainability Leader, kepada wartawan, Selasa (19/10/2021).
Pihaknya merangkul startup yang terbiasa menangani permasalahan daur ulang sampah, selain itu rutin melakukan kampanye bersama publik figur yang menginspirasi yaitu Hamish Daud. Katanya, program ini sudah pernah dilakukan di wilayah Bandung Raya, di mana target mengumpulan sampah sebanyak 30 ton.
"Target setahun ke depan bisa terkumpul 30 ton sampah dan memberi manfaat ekonomi untuk 2.800 pelestari yang ada di Octopus. Jadi, kita bisa pastikan sampah tidak rusak lingkungan, dan juga beri dampak pada pelestari," jelasnya.
Ririn mengatakan, penanganan sampah ini, bisa membantu pemerintah setempat, khususnya daerah yang sering terdampak banjir karena sampah yang menumpuk tanpa ada cara untuk mendaur ulang kembali.