Plt Gubernur Sulsel Imbau ASN Muslim: Salat Berjemaah, Lepas Tugas saat Azan Terdengar
ERA.id - Pelaksana Tugas Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman mengeluarkan surat edaran tentang imbauan Gerakan Salat Berjamaah dan Literasi Al-Qur'an bagi ASN (Aparatur Sipil Negara) yang beragama Islam di ruang lingkup Pemprov Sulsel.
"Dengan edaran ini, sebagai bentuk pembinaan mental spiritual dan meningkatkan keimanan dan ketakwaan bagi ASN kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala," kata Andi Sudirman di Makassar, Senin (8/11/2021).
Surat edaran dengan nomor 451/10533/B.KESRA itu diteken oleh Andi Sudirman pada 29 Oktober 2021.
Ada dua poin imbauan dalam edaran itu. Disebutkan, poin pertama mengimbau kepada seluruh ASN yang beragama Islam lingkup Pemerintah Provinsi Sulsel untuk membaca Al-Qur'an minimal dua halaman per hari sebelum memulai pekerjaan.
Pada imbauan berikutnya, menghentikan seluruh kegiatan saat azan berkumandang dan segera melaksanakan salat fardu secara berjemaah di masjid/musala terdekat (dalam rangka tertib waktu jeda kantor).
Andi Sudirman berharap hal ini bisa menjadi kebiasaan bagi ASN. Sehingga selain bekerja, tetap menjalankan amanahnya sebagai umat beragama Islam.
Menanggapi edaran tersebut, Andi Arwin Azis selaku Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sulsel mengatakan edaran yang dikeluarkan Plt Gubernur Sulsel itu memang sudah seharusnya dilakukan.
"Khususnya bagi para Kepala OPD, harus menjadi teladan bagi bawahannya," ujar dia.
Menurutnya, dengan mendekatkan diri dengan Alqur'an serta salat tepat waktu, setidaknya dapat menjadi filter agar tidak berbuat negatif.
"Yang paling penting dari surat edaran Gubernur itu adalah bagaimana Kepala OPD, Kepala Unit Kerja semuanya menindaklanjutinya dengan memberi teladan. Kami menyambut baik karena memang harus seperti itu. Supaya kita dalam bekerja juga senantiasa diridhoi Allah Subhanahu Wa Ta'ala," ucap Arwin.
Ia menambahkan dengan membudayakan baca Al-Qur'an akan mengantarkan kepada kebaikan. "Kalau mau berbuat salah berpikir, ketika setelah salat pasti tidak mungkin berbuat macam-macam. Itu kan bisa mengontrol untuk tidak berbuat negatif," ujar Arwin.