Prediksi Bakal Ada Banjir, Pemkot Tangerang Lebih Pilih Siapkan 2 Dapur Umum untuk Warga
ERA.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang bakal mendirikan dapur umum sebagai upaya dalam penanganan banjir yang diprediksi datang pada akhir 2021 dan awal 2022. Dapur umum itu terletak di wilayah Kecamatan Ciledug dan Periuk.
Kebutuhan logistik dapur umum nantinya bakal diserahkan kepada Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tangerang. Kepala Dinsos, Kota Tangerang Suli Rosadi mengatakan lokasi tersebut berdasarkan rekomendasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB). Kata dia, melihat pada yang sebelumnya Ciledug dan Periuk merupakan wilayah yang terdampak banjir paling parah.
"Kita buat di wilayah Barat dan Timur yakni Ciledug dan Periuk. Kita ke BPBD minta ditempatkan titik, jangan sampai pas waktu nya itu rebutan," ujarnya kepada Selasa, (16/11/2021).
Diketahui, prediksi banjir ini menyusul musim hujan yang telah tiba. Masyarakat pun dibuat was-was dengan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait fenomena La Lina.
Berdasarkan monitoring BMKG terhadap perkembangan terbaru dari data suhu permukaan laut di Samudra Pasifik, bagian tengah dan timur. Hasilnya, menunjukkan bahwa saat ini, nilai anomali telah melewati ambang batas La Nina dan berpotensi terus berkembang, hingga menjadi waspada bencana.
BMKG memprediksi sebagian wilayah Indonesia akan memasuki periode musim hujan mulai Oktober ini, salah satunya Kota Tangerang. Sedangkan, didasarkan pada kejadian La Nina tahun 2020 lalu dan hasil kajian BMKG menunjukkan, bahwa curah hujan mengalami peningkatan pada November-Desember-Januari.
Diketahui, La Nina adalah fenomena alam yang menyebabkan udara terasa lebih dingin atau mengalami curah hujan yang lebih tinggi. La Nina menjadi salah satu faktor yang menyebabkan musim hujan di Indonesia terjadi, selain angin muson.
Suli mengatakan, pihaknya akan menyiapkan berbagai kebutuhan jika banjir melanda Kota Tangerang. Pada dapur umum tersebut kata dia bakal disediakan bahan pokok bagi warga terdampak banjir.
"Bantuan kita untuk bencana, sembako yang ada itu untuk langkah pertama atau darurat misalkan untuk sarapan, itu kita menyiapkan nasi bungkus sesuai dengan kebutuhan yang terkena dampak, itu yang kita penuhi," jelas Suli.
"Dapur umum inilah yang nanti akan memberikan makanan bagi korban yang terdampak baik yang masih bertahan di rumah maupun pengungsi," tambah Suli.
Suli menjelaskan, Dinsos bakal bekerja sama dengan para relawan seperti Tagana untuk operasional dapur umum itu. "Itupun didukung oleh para donatur, terutama mie instan beras, telur, yang seperti itu kita olah juga di dapur umum," imbuhnya.
Suli mengatakan kalau dirinya tak memungkiri bakal ada posko dapur umum yang didirikan di luar dari Pemkot Tangerang. Meski demikian, Dinsos tetap akan mendukung segala upaya itu.
Namun dengan catatan harus ada koordinasi dengan BPBD. Pasalnya, semua upaya dalam penanganan banjir nanti bakal dikomandoi oleh BPBD Kota Tangerang.
"Saya kembalikan pada BPBD selaku manager bencana, bagi kita sih dari Dinsos selalu siap menerima bantuan dari pihak manapun dan dipastikan kita salurkan pada warga yang butuh," jelasnya.
Dinsos pun bersedia menyalurkan bahan pangan ke dapur umum itu bisa sudah mendapat rekomendasi BPBD. Terkait dengan anggaran yang disediakan Suli mengaku tak mengingatkan.
"Anggaran saya enggak inget. Coba ke Jamsos," katanya.
Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsos Kota Tangerang, Hilman belum dapat dikonfirmasi terkait anggaran tersebut. Saat dihubungi ia tak merespon.