Kronologi Jatuhnya Helikopter Buatan Rusia yang Tewaskan Jenderal India
ERA.id - Pejabat tinggi militer India, Jenderal Bipin Rawat dinyatakan tewas dalam insiden kecelakaan helikopter, Rabu (8/12/2021) waktu setempat. Bipin dinyatakan tewas bersama sebelas penumpang lainnya termasuk istri tercintanya.
Kabar mengenai kecelakaan helikopter buatan Rusia itu dikonfirmasi oleh Angkata Udara India (IAF), Rabu (8/12/2021) waktu setempat. Pihak IAF membenarkan Jenderal Bipin Rawat tewas dalam insiden tragis tersebut.
"Dengan penyesalan yang mendalam, sekarang telah dipastikan bahwa Jenderal Bipin Rawat, Nyonya Madhulika Rawat dan 11 orang lainnya di dalam peswat telah tewas dalam kecelakaan yang tidak menguntungkan itu," kata IAF, dikutip People, Kamis (9/12/2021).
Diketahui Jenderal Bipin Rawat menaiki helikopter Mi-17V5 IAF dari New Delhi menuju kota Sulur di Tamil Nadu. Dalam penerbangan dari Salur menuju Wellington, helikopter buatan Rusia itu jatuh tak lama setelah lepas landas.
Menurut laporan media lokal India, puing-puing helikopter di lokasi kecelakaan terlihat terbakar di area hutan. Beberapa warga berusaha untuk memadamkan api, sedangkan video lainnya memperlihatkan penampakan mayat yang hangus di lokasi.
Mi-17V5 tercatat sebagai salah satu helikopter angkut militer paling canggih di dunia, tetapi Angkatan Udara India telah mengalami sejumlah kecelakaan besar pesawat dalam beberapa tahun terakhir.
Kecelakaan yang menewaskan Bipin Rawat dan istrinya itu terjadi setelah dua hari Perdana Menteri India Narendra Modi bertemu dengan Presiden Rusia Valdimir Putin di New Delhi. Selama pertemuan itu kedua pemimpin sepakat untuk memperpanjang hubungan dekat pertahanan negara mereka.
India sendiri tercatat memiliki armada helikopter seri Mi-17 buatan Rusia yang sering digunakan oleh petinggi militer dan pejabat pemerintah untuk bepergian ke lokasi pertahanan.
Pihak IAF langsung melakukan penyelidikan guna mengetahui penyebab dari kecelakaan. Dari kecelakaan tragis itu, hanya ada satu penumpang selamat yaitu Kapten Grup Varun Singh. Dia mengalami luka-luka dan langsung dilarikan ke rumah sakit militer di Wellington untuk mendapat perawatan.
Jenderal Bipin Rawat memulai kariernya di Angkatan Darat India pada 1979. Dia diangkat sebagai Kepala Staf Pertahanan pertama India pada Desember 2019. Posisi ini tercatat baru saja dibuat untuk lebih mengintegrasikan tiga cabang militer inti India, Angkatan Darat, Angkatan Udara, dan Angkatan Laut.
Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Staf Pertahanan, Rawat lebih dulu menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat. Selain itu dia juga tercatat sebagai salah satu orang yang membantu memoderenisasi angkatan bersenjata di India. Pada tahun 2015, pejabat paling senior di India itu berhasil selamat dalam kecelakaan helikopter.
Atas peristiwa tragis tersebut, Narendra Modi turut menyampaikan duka cita yang mendalam atas kepergian Bipin Rawat dan sebelas penumpang lainnya. Modi menyebut dirinya sangat kehilangan.
"Jenderal Bipin Rawat adalah seorang prajurit yang luar biasa. Seorang patriot sejati, dia sangat berkontribusi dalam memodernisasi angkatan bersenjata dan aparat keamanan kita. Wawasan dan perspektifnya tentang hal-hal strategis sangat luar biasa. Kepergiannya membuatku sangat sedih. Om Shanti," cuit Modi dalam Twitter.
Menteri Pertahanan India Rajnath Singh juga berbagi penghormatan setelah kecelakaan tragis itu. Singh mengatakan kepergian Bipin merupakan suatu kehilangan yang sulit dipercaya.
"Sangat sedih dengan kematian mendadak Kepala Staf Pertahanan Jenderal Bipin Rawat, istrinya dan 11 personel Angkatan Bersenjata lainnya dalam kecelakaan helikopter yang sangat disayangkan hari ini di Tamil Nadu. Kematiannya yang terlalu dini merupakan kehilangan yang tidak dapat diperbaiki bagi Angkatan Bersenjata kita dan negara," tulisnya di Twitter.