Jangan Panik, Ini Hal yang Bisa Dilakukan untuk Membantu Pasien Serangan Jantung Secara Mandiri

ERA.id - Harus diakui bahwa serangan jantung yang dialami anggota keluarga atau orang di sekitar kita masih menimbulkan kepanikan bagi yang menghadapinya. 

Penelitian yang dilakukan oleh badan kesehatan dunia (WHO), jumlah kematian akibat serangan jantung  terus meningkat.

Pada 2020 hampir 10 juta orang di seluruh dunia meninggal akibat penyakit jantung. Angka ini belum termasuk angka di 2021. WHO bahkan memprediksi pada 2030 mendatang orang yang meninggal akibat penyakit jantung bisa menyentuh angka 50 juta per tahunnya.

Untuk itu, dibutuhkan pemahaman lebih bagi orang-orang awam yang bukan berasal dari kalangan medis untuk mengerti tentang penyakit serangan jantung.

Dokter spesialis jantung yang juga salah satu Co Founder aplikasi Jantunhku, dr. Agus Thosin, Sp.JP menjelaskan, secara umum serangan jantung terjadi karena ada pengabaian kondisi yang sebenarnya dari jantung, jadi tidak heran apabila serangan jantung bisa menyerang orang yang terlihat sehat dan mampun rajin berolah raga.

Menurutnya, mengenal kondisi kesehatan tubuh sebelum terjadi serangan jantung bisa dilakukan oleh orang yang bukan profesional alias awam, khususnya pada pertolongan pertama guna pencegahan.

Ditemui tim Era.id dalam acara peluncuran aplikasi Jantungku, dr. Agus Thosin memaparkan hal yang bisa dilakukan jika Anda menghadapi orang yang mengalami serangan jantung.

1. Tidak perlu panik

Serangan jantung yang dialami oleh kawan, saudara atau orang tua, tidak dipungkiri merupakan serangan yang cukup menyeramkan, sangat penting bagi kita memahami langkah-langkah apa saja yang diperhatikan, yaitu mendeteksi sejak dini kondisi jantung kita, jika terdeteksi ada masalah, mulailah untuk melakukan pola hidup sehat.

"Banyak sekali orang yang malah panik, saat melihat orang yang terkena serangan jantung, hal yang dilakukan periksa denyut nadinya, kemudian jika memungkin lakukan pompa jantung, ini pernah dilakukan ketika ada atlet sepak bola yang tiba-tiba terserang penyakit jantung, penolong dari atlet tersebut melakukan pompa jatung selama 30 menit dimana waktu tersebut merupakan perhitungan dari jarak dari lapangan bola sampai rumah sakit," jelas Agus.

2. Pelajari tanda-tandanya lewat aplikasi

Hal-hal ini bisa perlu sekali diperhatikan, terutama orang-orang awam tentang penyakit jantung, namun bisa dipelajari dasar-dasar penanganannya. Untuk itu, di Aplikasi Jantungku, semua bisa mempelajari banyak hal tentang kesehatan jantung. Mulai dari fitur catatan medis, kalkulator kesehatan untuk memperhitungkan kondisi denyut nadi, kemudian fitur pengingat obat dan kontrol untuk yang memiliki riwayat penyakit jantung dan informasi klinik yang menangani jantung di sekitar pasien.

3. Konsultasi 

"Jika ada yang harus ditanyakan aplikasi jantung juga memiliki fitur konsultasi online dengan dokter spesialis jantung," papar Agus.