John Paul Ivan Difitnah Bikin Lagu 2019 Ganti Presiden
Ivan--sapaannya--menyampaikan kekesalan tersebut melalui media sosial Instagram, Sabtu (19/5/2018) malam, dengan menggunggah foto berita tersebut yang diteruskan ke sejumlah akun; @divisihumaspolri @cybercrime.id dan @kabarkan_org.
"Saya sudah menunjuk lawyer @angga.js sebagai Pihak badan hukum yang ditunjuk untuk menindak lanjuti kasus ini dengan diproses secara hukum yang berlaku di NKRI
Terima kasih bagi semua teman2 yang sudah mendukung, kebenaran harus ditegakkan.
STOP BERITA HOAX!!!
#jpi #johnpaulivan #beritabohong #hoax #proseshukum #sayaindonesia
A post shared by John Paul Ivan (@i_am_john_paul_ivan) on
Dalam unggahan sebelumnya, pria yang juga dikenal dengan nama JPI (inisial namanya) ini menulis akan mendatangi redaksi portal berita yang bersangkutan. Pasalnya, menurut pengakuan Ivan, dia bukanlah pencipta lagu tersebut.
Era.id coba menghubungi Ivan melalui telepon sejak Sabtu malam, tapi telepon genggam Ivan tidak aktif. Lalu, kami mencoba kembali melalui pesan aplikasi WhatsApp, Ivan menjawab singkat.
"Ya begitulah. Ini lagi diurus upaya hukumnya," kata Ivan.
Hari ini, kami kembali mencoba menghubungi JPI melalui telepon. Dengan nada santai JPI memberikan tanggapan.
"Mereka sepertinya sudah terbiasa bikin berita kayak gini. Enggak lama setelah itu, mereka klarifikasi, minta maaf dan sebagainya. Enggak ada takutnya," kata Ivan.
"Ini tentunya harus dihentikan, biar enggak merugikan banyak orang. Ini masuk pencemaran nama baik juga kan? Bikin berita ngawur, seenaknya. Sekarang tinggal upaya hukum aja. Biar nggak terjadi lagi," tandasnya.
Secara khusus, JPI mengirimkan surat klarifikasi atas pencatutan namanya dalam lagu propaganda politik ini kepada era.id. Berikut isi lengkapnya:
SURAT KLARIFIKASI MUSISI JOHN PAUL IVAN, ATAS PENCATUTAN NAMANYA UNTUK LAGU PROPAGANDA POLITIK
Assalamu'alaikum War. Wab.
Salam sejahtera selalu...
om swastiastu... name budaye... rahayu...
Perkenankan saya, John Paul Ivan, ingin menyampaikan klarifikasi atas fitnah politis yang menimpa saya, berkaitan dengan sebuah lagu propaganda politik, yang mengatasnamakan saya, dengan inisial Sang Alang dan lagu bertajuk 2019GantiPresiden, yang diposting pertama kali di media online www.pribuminews.co.id, yang berkantor di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan.
Semua itu fitnah belaka, yang telah mencemarkan nama baik saya, merusak reputasi saya, dan menginjak harga diri dan martabat saya sebagai musisi yang selama ini berjuang, bekerja profesional dan mendedikasikan karya saya untuk bangsa Indonesia sebagai produk kebudayaan, bukan produk politik pragmatisme seperti lagu tersebut di atas.
Saya ingin tegaskan, bahwa 100 persen, itu fitnah terhadap diri saya. Karena dalam karier musik saya, jika ada lagu bernuansa politik yang saya buat sifatnya lebih umum dan terbuka.
Lagi dengan genre seperti itu bukan karakter saya. Lirik propaganda Politik murahan semacam itu juga bukan signature John Paul Ivan. Itu memalukan dan menyesatkan.
Sekali lagi, semua itu fitnah belaka. Kalau mau mendengarkan karya asli saya, Silahkan cek youtube dgn lagu instrumental ciptaan saya : "Dancing With You" dan yang bernuansa religi dan kebudayaan, berjudul "Jerusalem". Dan terakhir saya membuat lagu yang diciptakankan bersama istri saya, Bintang Rena yg berjudul "Sulaturahmi" juga ada di youtube. Justru itulah lagu terbaru saya yang saya buat setelah melihat kondisi bangsa hari ini.
Dan sampai detik ini, dalam konteks politik kepemimpinan, menurut saya, Presiden Joko Widodo, masih yang terbaik, untuk mewujudkan impian rakyat Indonesia.
Demikian pernyataan resmi dari saya tentang sebuah lagu propaganda politik yang menggunakan nama insial 'Sang Alang'.
Nama itu bukan saya. Saya tetap John Paul Ivan, musisi yang mendedikasikan karya saya secara jujur dan terbuka untuk Bangsa Indonesia.
Kini saya sudah menyiapkan pengacara dan mempertimbangkan unuk melakukan tuntutan hukum atas pencatutan nama dan pencemaran nama baik John Paul Ivan.
Terima kasih,
Wassalam
Tag: