Gelar Tahlilan Maura Magnalia, Nurul Arifin Berusaha Tegar: Doa Dilakukan Secara Muslim, Ditemukan Surganya
ERA.id - Artis sekaligus politisi, Nurul Arifin menggelar acara tahlilan untuk mendiang putrinya, Maura Magnalia Madyaratri pada hari ini, Minggu (30/1/2022). Seperti diketahui, Maura meninggal dunia akibat serangan jantung pada 25 Januari 2022.
Acara tahlilan yang digelar Nurul Arifin dilakukan secara offline maupun online. Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini mengenakan busana serba hitam. Nurul mengenakan kain hitam untuk menutup rambutnya.
Saat bertemu awak media, Nurul Arifin masih terlihat sangat berduka atas kepergian putri tercintanya. Perempuan berusia 56 tahun ini mengucapkan terimakasih kepada kerabat-kerabat hingga awak media telah hadir dalam acara tahlilan tersebut.
Tahlilan diselenggarakan secara Muslim. Walau Maura Magnalia mengikuti agama ayahnya yaitu Katolik, Nurul Arifin tetap menggelar tahlilan. Menurutnya, mendoakan putrinya bisa dilakukan dari berbagai cara, salah satunya tahlilan.
"Doa yang kami sampaikan ini adalah doa yang dilakukan secara Muslim ya. Jadi, saya ingin mengatakan doa itu bisa disampaikan dengan segala cara," ujarnya, dikutip dari kanal YouTube Paragram.
Lebih lanjut, Nurul Arifin merasa tahlilan harus dilakukan untuk mendoakan putrinya yang sudah meninggal dunia agar tenang disisi sang pencipta. Ia berharap agar masyarakat Indonesia bisa mendoakan Maura Magnalia agar ditempatkan di surga.
"Yang penting sampai dengan tujuannya. Saya minta teman-teman sekalian, rekan-rekan media sekalian doakan Maura semoga jalannya lapang dan ditemukan surganya," tutupnya.
Seperti diketahui, Maura Magnalia Madyaratri meninggal dunia di usia 28 tahun pada Selasa (25/1) pukul 05.37 WIB. Penyebab Maura meninggal dunia karena serangan jantung. Maura ditemukan tak bernyawa oleh sang ART (Asisten Rumah Tangga) di rumahnya, tepat di atas meja makan.
Sebelum dimakamkan, pihak keluarga melakukan misa requiem di kediaman Nurul Arifin di kawasan Depok, Jawa Barat. Maura Magnalia dimakamkan di Pemakaman San Diego Hill, Kawarang, Jawa Barat pada Rabu (26/1). Pemakaman Maura dilakukan secara katolik. Mengingat bahwa Nurul Arifin beragama Islam. Tetapi, keluarga Nurul Arifin dikenal sangat bertoleransi.