Mengaku Tak Instan Capai Karir Politiknya, Puan: Semua Perlu Perjuangan
ERA.id - Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani mengaku punya cita-cita membangun bangsa. Meski begitu, menurutnya tak ada karpet merah disepanjang karir politiknya.
"Cita-cita saya ingin menjadi bagian dalam membangun bangsa ini. Ingin menjadi orang yang bisa berperan walaupun sedikit saja untuk membuat bangsa ini menjadi lebih baik dari sebelumnya," kata Puan dalam acara 'Sinau Bareng Cak Nun' yang digelar PDIP pada Minggu (10/4/2022).
Puan mengatakan, dalam karir politiknya hingga saat ini menjadi ketua DPR RI tidak ada yang instan. Semuanya memerlukan perjuangan, meskipun dirinya merupakan anak kandung Presiden RI kelima Megawati Soekarnoputri.
"Tapi semua manusia itu untuk mencapai cita-citanya itu pasti perlu perjuangan. Tidak mungkin ada yang instan, karpet merah tiba-tiba jadi, enggak ada. Semuanya itu perlu perjuangan," tegas Puan.
Puan mengaku enggan menunjukkan ke publik perjuangan politiknya. Masa-masa sulitnya tidak perlu ditunjukkan ke masyarakat luas.
"Tapi kan perjuangan enggak mungkin disampaikan, saya menderita, saya capek, saya sakit, enggak. Yang penting kerja, kerja, kerja, demi, saya ingin Indonesia lebih baik daripada hari ini," kata Puan.
Dalam kesempatan itu, Puan juga mengungkapkan banyak pihak yang menganggapnya remeh karena lahir dari keluarga yang besar. Dia menegaskan tak bisa memilih lahir dari negara dan latar belakang keluarga siapa pun.
"Memangnya ada yang milih jadi orang Indonesia? Saya juga enggak milih jadi cucunya Bung Karno dan anaknya Megawati Soekarnoputri," kata Puan.
"Tapi lahirnya di situ. Alhamdulillah. Jadi ya memang gimana, lahir di Indonesia, jadi orang Indonesia. Alhamdulillah jadi cucunya Bung Karno, anaknya Megawati Soekarnoputri yang pernah jadi presiden, dan ya sekarang Alhamdulillah juga dikasih kesempatan jadi Ketua DPR," imbuhnya.
Puan mengungkap saat ini masih memiliki cita-cita. Dia ingin menjadi bagian yang membangun bangsa agar lebih baik dari sebelumnya.
Cita-cita itu belum tercapai karena tidak bisa sendirian membangun bangsa Indonesia. Perlu bersama-sama dan gotong royong semua elemen masyarakat.
"Membangun Indonesia itu harus gotong royong, tua muda, kaya miskin, perempuan laki tidak ada yang membedakan. Membangun Indonesia harus gotong royong, gotong royong, dan gotong royong," pungkas Puan.