Elektabilitas Jokowi Akan Digerogoti Hoaks

Jakarta, era.id - Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanudin Muhtadi menilai elektabilitas Presiden Joko Widodo akan digerogoti isu hoaks di luar kinerja pada Pilpres 2019. Menurut Burhanudin, masih ada warga yang percaya Jokowi terkait dengan isu kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI).

"Isu di luar non kerja memengaruhi elektabilitas Jokowi, ada sekitar 6-13 persen yang percaya Presiden Jokowi berkaitan dengan kebangkitan PKI, terus ada yang mengatakan Jokowi keturunan China, itu masih ada," kata Burhanudin, di Jakarta Pusat, Rabu (29/11/2017).

Meski hanya 6-13 persen, kata Burhanudin, tapi jumlah warga yang percaya dengan isu negatif di luar kinerja Jokowi jumlahnya mencapai jutaan orang.

Di luar isu tersebut, permasalahan lapangan kerja dan rendahnya daya beli masyarakat juga dia nilai akan berdampak pada elektabilitas Jokowi. 

"Kalau isu daya beli dan lapangan pekerjaan masih menjadi masalah serius di tingkat bawah itu menjadi hambatan buat Jokowi," ujar Burhanudin. 

Oleh sebab itu, Burhanudin mendorong Jokowi mengikuti cara Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan bantuan langsung tunai (BLT) untuk meningkatkan daya beli masyarakat. Menurut Burhanudin, elektabilita SBY menjelang Pemilu 2009 naik karena dia memberikan BLT dan tiga kali menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM).

"Oleh karena itu, beberapa kegiatan yang sifatnya populis tapi secara ekonomi dosisnya pas, perlu ada kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan cash transfer apapun namanya," ucap Burhanudin. 

"Point saya, kelas menengah bawah perlu disuntik dengan satu kebijakan tapi tidak menempatkan mereka seperti pengemis," ungkap Burhanudin.

Tag: