Gajah Mati Tinggalkan Gading, Bunta Mati Bangunkan Perlawanan
Iya, kematian gajah Aceh bernama Bunta bukan cuma duka atas kehilangan hewan besar --yang dalam cerita Jungle Book digambarkan sebagai dewanya hutan belantara-- itu, tapi juga luka bagi keberlangsungan konservasi hewan langka di Indonesia.
Baca Juga : Viral Orang Utan Cegah Buldozer di Hutan
Bagaimana enggak, Bunta ditemukan mati dengan kondisi mengenaskan di Dusun Jamur Batang, Desa Bunin, Kecamatan Serbajadi, lokasi dekat Conservasi Response Unit (CRU) Kabupaten Aceh Timur, hunian Bunta yang dilindungi.
Menurut hasil bedah (nekropsi) dan olah TKP yang dilakukan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh bersama tim inafis dan identifikasi Polres Aceh Timur, Bunta yang malang itu mati diracun menggunakan buah kuini.
"Diagnosa sementara tim medis BKSDA Aceh adalah toxicosis. Berdasarkan kerusakan dan perubahan organ-organ usus mengalami pendarahan," ungkap Kepala BKSDA Aceh, Sapto Aji Prabowo dalam keterangan tertulis yang kami terima, Senin (12/6/2018).
"Jantung nekrosis dan hiperemi, pembengkakan (oedema) dan sianosis pada paru, pembengkakan pada hati, cairan di rongga dada sangat keruh dan adanya buah (kuini) di dalam usus," tambahnya.
Baca Juga : Melihat Sekolah Orang Utan di Kalimantan
Selain itu, petugas juga menemukan bekas bacokan di pipi kiri Bunta dan gading kiri yang telah diambil. Orang-orang brengsek itu hanya menyisakan 46 sentimeter gading milik Bunta.
"Berat belum ditimbang, dan gading sebelah kanan sepanjang 148 cm, juga belum ditimbang dan telah dititipkan di Mapolres Aceh Timur untuk barang-bukti," kata Sapto.
Infografis "Bunta Mati" (Abid Farhan Jihandoyo/era.id)
Cari pembunuh Bunta!
Tamparan keras dari para manusia-manusia brengsek dan serakah itu langsung direspons oleh BKSDA Aceh. Lewat akun Twitter resmi @AcehBksda, mereka langsung mengumumkan sayembara berhadiah Rp10 juta bagi siapa pun yang berhasil memberi informasi akurat soal pembunuh Bunta.