Waspada Gejolak Ekonomi Global, Jokowi Perintahan Anak Buah Rapat Mingguan Soal Energi dan Pangan

ERA.id - Presiden Joko Widodo memerintahkan jajaran menterinya untuk melakukan rapat terbatas secara rutin untuk membahas masalah energi dan pangan. Hal ini berkaitan dengan kondisi gejolak ekonomi global.

Jokowi mengatakan, rapat terbatas mengenai energi dan pangan ini harus digelar setiap minggu. Dia menekankan pentingnya pembahasan mengenai hal tersebut untuk stabilitas ekonomi nasional.

Hal itu disampaikan Jokowi saat memimpin sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Senin (9/5/2022).

"Saya sudah minta kemarin pada Seskab agar setiap minggu, seperti kita lakukan rapat terbatas mengenai PPKM, ini juga sama. Urusan pangan, urusan energi harus juga dilakukan mingguan," kata Jokowi dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (10/5/2022).

"Karena betapa pentingnya pengelolaan dua hal ini bagi stabilisasi, stabilitas ekonomi kita. Utamanya stabilitas harga dan barang-barang pokok rakyat," tegasnya.

Lebih lanjut, Jokowi meminta jajaran menterinya untuk mewaspadai gejolak ekonomi global yang disebabkan perang antara Ukraina dan Rusia. Terlebih, perang Ukraina-Rusia diprediksi akan berkepanjangan.

"Berkaitan dengan kewaspadaan kita terhadap gejolak ekonomi global. Hati-hati, sampai saat ini perang di Ukraina masih belum berakhir, dan kelihatannya menunjukan tanda-tanda yang berkepanjangan. Sehingga ketidakpastian global menjadi semakin tidak pasti," kata Jokowi.

Selain karena perang, Jokowi mengungkapkan penyebab lainnya yang membuat ekonomi global mengalami ketidakpastian secara global. Salah satunya yaitu kebijakan moneter Amerika Serikat yang lebih agresif dalam meredam inflasi.

Hal tersebut dikhawatirkan akan berdampak pada resesi di banyak negara. Karenanya, Jokowi meminta jajarannya untuk mengelola serius ekonomi di dalam negeri, baik dari sisi makro maupun mikro.

"Pengelolaan ekonomi makronya harus betul-betul diikuti secara detail, dan mikronya juga. Semua kementerian yang terkait dengan ini betul-betul juga mengikuti terus, dan yang utamanya yang berkaitan dengan pangan dan energi," tegasnya.

Jokowi juga kembali mengingatkan jajaran menterinya untuk memiliki kepekaan terhadap krisis global. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2022 tumbuh 5,01 persen.

Menurut Jokowi, angka tersebut sudah cukup baik, dan diharapkan dipertahankan serta ditingkatkan di kuartal berikutnya.

"Ini sebuah angka yang kalau dibandingkan dengan negara-negara lain, saya kira growth kita sangat baik. Sehingga ini harus dipertahankan, kita tingkatkan di kuartal II," kata Jokowi.