Selain Kotor, Pedagang Liar Juga Banyak Berjualan di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar
ERA.id - Sebuah video viral di sosial media yang memperlihatkan kotornya Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, di Kabupaten Maros, Sulsel.
Dalam video tersebut, terlihat banyak sampah berserakan seperti botol plastik mineral, kantong plastik, hingga pembungkus makanan tertumpuk menjadi satu.
Merespons itu, Stakeholder Relation Manager Angkasa Pura I Iwan Risdianto menuturkan jika pihaknya telah menyiapkan tempat sampah dan beberapa tenaga kebersihan di area tersebut.
"Permintaan maaf dari manajemen terkait kondisi yang kurang nyaman, namun kami sudah menyiapkan tenaga kebersihan di area tersebut," bebernya kepada ERA, Sabtu (14/5/2022).
Sampah yang bertumpuk itu, kata Iwan, merupakan sisa-sisa sampah yang belum diangkut oleh tim petugas kebersihan bandara. Apalagi peningkatan jumlah penumpang menjadi penyebabnya.
"Sehubungan dengan juga meningkatnya jumlah penumpang di Bandara Sulhas (Sultan Hasanuddin) sejak arus balik sampai sekarang dan meningkatnya kunjungan pengantar, sehingga ada sedikit kumpulan sampah yang belum terangkut oleh petugas," jelasnya.
Pada intinya, kata Iwann, sampah berserakan itu adalah kesalahan pengunjung bandara. Toh, pihaknya sudah menyiapkan tempat sampah.
"Karakter pengunjung yang tidak tertib buang sampah di tempatnya. Padahal sudah disiapkan tong sampah di sekitar situ, namun buangnya masih sembarangan," imbuhnya.
Jika toh nanti pihaknya mendapati orang yang buang sampah sembarangan di bandar, pihaknya akan menegur. "Ditegur dan diingatkan saja untuk buang sampah pada tempatnya," ungkapnya.
Diketahui, keberadaan sampah yang menumpuk tersebut diduga berasal dari pedagang liar yang berjualan di sekitar bandara. Mereka semua tak diizinkan petugas
"Kami dapati pada saat penertiban. Kami tegur dan kami larang untuk tidak lagi berjualan di bandara tanpa izin pihak bandara," ujarnya.
Lalu apakah pihak bandara kecolongan dengan pedagang itu? Iwan enggan disalahkan. Ia tetap menegaskan, sampah yang ada di bandara menjadi tanggung jawab pihaknya.
"Sampah yang ada di bandara menjadi tanggung jawab kami sebagai pengelola, namun kami juga memohon kepada pengunjung maupun penumpang untuk sama-sama menjaga kebersihan di bandara dan kami melarang berjualan di bandara tanpa ijin," demikian Iwan Risdianto.