Moskow, era.id - Lionel Messi bisa jadi bakalan dituding sebagai biang keladi hasil imbang Argentina melawan Islandia dalam pertandingan pembuka Grup D Piala Dunia 2018. Messi bukan bikin blunder, tapi gagal menceploskan bola saat mengambil penalti.
Argentina sebenarnya berhasil memimpin lebih dulu di menit ke-19. Sergio Aguero mencatatkan namanya di papan skor. Meski Islandia berstatus sebagai pendatang baru di Piala Dunia ini, mereka bukanlah tim kemarin sore. Cuma empat menit Argentina diberi waktu untuk unggul. Alfred Finnbogason berhasil membuat Islandia menyamakan skor menjadi 1-1.
Argentina kemudian mendapat hadiah penalti di menit ke-64. Messi maju sebagai algojo dengan harapan bisa membawa Argentina kembali unggul. Dan malapetaka itu datang. Sepakan Messi dibaca sempurna kiper Islandia, Halldorsson.
Argentina lalu mengurung pertahanan Islandia dari berbagai sisi. Terungkap dari data statistik 72 persen penguasaan bola untuk Argentina. Segala macam cara mereka coba lakukan untuk bisa membongkar pertahanan rapat Islandia meski berakhir sia-sia.
"Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan buat saya karena berhasil menggagalkan penalti Messi, terutama karena itu membantu kami mendapatkan poin yang bisa sangat penting bagi kami dalam upaya untuk lolos dari grup ini," kata Halldorsson seperti dilansir dari laman resmi fifa.com, Sabtu (16/6/2018). Halldorsson akhirnya terpilih sebagai man of the match.
Sudah pasti ini bukanlah yang diharapkan Argentina, terutama Messi. Tapi jangan lupa, Argentina juga memulai Piala Dunia 1990 jauh lebih buruk dari ini, dan mereka bisa mencapai Final.
Kegagalan Messi langsung dihubungkan dengan penampilan menggila dari Cristiano Ronaldo saat melawan Spanyol. Ronaldo mencetak hattrick.
Kedua mahluk ini, Messi-Ronaldo, memang tidak seru kalau tak dibanding-bandingkan. Di Liga Spanyol, keduanya bersaing ketat melalui klub yang jadi musuh bebuyutan, Real Madrid dan Barcelona. Urusan pemain terbaik sejagat raya juga jadi salah satu medium persaingan mereka.
Cuma untuk level tim nasional, Messi memang harus angkat topi untuk Ronaldo. Messi seperti kehilangan daya magisnya. Jika di Barcelona, publik banyak menyebut permainan Messi bukan seperti dari planet bumi, di Argentina dia adalah seorang manusia biasa.
Argentina: Caballero; Tagliafico, Otamendi, Rojo, Salvio; Mascherano, Biglia (Banega 54'); Meza (Higuain 84'), Messi, Di Maria (Pavon 76'); Aguero.