Jokowi Bersyukur Maskapai Indonesia Bisa Terbang ke Eropa
Jakarta, era.id - Komite Keselamatan Udara Uni Eropa telah mencabut larangan terbang bagi maskapai penerbangan Indonesia. Berdasarkan laporan terbarunya, hal ini dikarenakan adanya perbaikan pada aspek keselamatan penerbangan yang telah dilakukan Indonesia.
Presiden Joko Widodo pun bersyukur atas keputusan Uni Eropa itu. Lewat akun Instagramnya @Jokowi, ia mengungkapkan hal ini sebagai kado lebaran yang telah lama dinanti.
"Di daratan, umat Islam merayakan hari kemenangan setelah sebulan berpuasa. Di udara, Indonesia juga merayakan kabar baik yang datang dari Brussel: Komite Keselamatan Udara Uni Eropa telah mencabut larangan terbang terhadap 55 maskapai penerbangan Indonesia," kata Jokowi di akun instagramnya, Rabu (20/6/2018).
"Ini hadiah Lebaran yang sudah kita nanti-nanti selama 11 tahun sejak sejumlah maskapai kita dilarang terbang ke Uni Eropa pada Juli 2007 lalu. Syukur Alhamdulillah," lanjutnya.
Sebuah kiriman dibagikan oleh Joko Widodo (@jokowi) pada
Jokowi merasa dengan pencabutan larangan itu, maskapai Indonesia bisa kembali sejajar dengan elite penerbangan dunia. Hal ini juga menjadi tanggung jawab tak hanya mempertahankan performa penerbangan Indonesia tapi juga terus meningkatkan pelayanan.
"Dengan pencabutan larangan itu, maskapai penerbangan Indonesia kembali berada di jajaran elite penerbangan dunia. Ini tanggung jawab moral yang besar, di dalamnya ada kewajiban untuk mempertahankan dan meningkatkan terus level keselamatan, keamanan dan kenyamanan pelayanan penerbangan nasional," papar Jokowi.
Supaya kalian ketahui, dalam lembaran siaran pers, Komisi Eropa menerbitkan Daftar Keselamatan Penerbangan Uni Eropa terbaru terkait sertifikasi maskapai penerbangan Indonesia.
Oleh karena itu semua maskapai penerbangan RI yang tersertifikasi telah bebas dari larangan ini karena adanya perbaikan aspek keselamatan penerbangan.
Sebelumnya, semua maskapai penerbangan RI dimasukkan ke dalam daftar keselamatan Penerbangan Uni Eropa di 2007. Kemudian, maskapai seperti Garuda Indonesia, Air Asia, Citilink, Lion Air, dan Batik Air dihapus dari daftar tersebut.