Ricky Martin Digugat Rp44 Miliar oleh Mantan Manajer Akibat Pelanggaran Kontrak
ERA.id - Ricky Martin menghadapi gugatan sebesar USD3 juta atau sekitar Rp44 miliar oleh mantan manajernya, Rebecca Drucker. Drucker mengajukan gugatan akibat adanya dugaan pelanggaran kontrak kerja yang dilakukan oleh Martin.
Rebcecca Drucker telah bekerja dengan Ricky Martin sejak 2014 hingga 2018, dan kembali bekerja untuk Martin dari 2020 hingga 2022. Selama masa kerjanya itu, Drucker menuduh Martin tidak membayar komisi kepadanya dengan nilai lebih dari USD3 juta atau Rp44 miliar.
"Hanya ada satu masalah: Martin sepenuhnya dan dengan jahat menolak untuk membayar Rebecca jutaan dolar dalam komisi yang dia berutang padanya berdasarkan perjanjian manajemen mereka," kata gugatan setebal 15 halaman itu, dikutip NYPost, Jumat (1/7/2022).
Gugatan yang diajukan ke Pengadilan Tinggi Los Angeles itu mengklaim bahwa Drucker telah menyelamatkan karier Martin dari kehancuran. Drucker mencatat bahwa ia bekerja dengan Martin pada dua kesempatan terpisah antara kehidupan pribadi dan profesionalnya sebagai musisi.
Drucker diduga turut membantu Martin mendapatkan pekerjaan mulai dari kontrak rekaman, kesepakatan tur, dan sponsor serta upaya profesional lainnya. Bahkan selama bertahun-tahun bekerja, Drucker selalu memandang Martin sebagai sahabatnya dan berusaha untuk terus melindunginya.
"Dengan Rebecca di sisinya, Martin menghasilkan jutaan dolar dan karenanya berutang komisi besar kepada Rebecca. Selama bertahun-tahun, dia melindungi Martin dari konsekuensi tindakan cerobohnya. Rebecca melakukannya bukan hanya karena dia adalah manajernya, tetapi juga karena dia berpikir bahwa Martin adalah sahabatnya," ungkap gugatan itu.
Selain itu, dokumen gugatan itu juga merujuk pada sebuah insiden yang diduga terjadi pada September 2020, di mana Drucker mengkalim Martin diancam dan diintimidasi dengan dugaan yang berpotensi mengakhiri kariernya. Dia juga berpendapat karena bimbingannya, Martin bisa muncul tanpa cedera dan melanjutkan kariernya.
Lalu, Drucker juga mencatat insiden yang terjadi pada Mei 2020, di mana ia dipaksa untuk menangani sejumlah masalah pribadi Martin, seperti masalah dengan pengasuh yang dia sewa untuk anak-anaknya, tidak membayar pajak dan penyalahgunaan obat-obatan.
Tetapi di sisi lain, Drucker justru dipaksa untuk mengakhiri hubungan bisnis mereka dan mengklaim penyanyi itu telah memanipulasi dan membohongi dirinya. Alhasil ia pun memilih untuk mengundurkan diri sebagai manajer Martin.
Sejak saat itu Drucker menuduh bahwa Martin telah "mengancam" dia untuk tutup mulut dan tetap diam dengan perjanjian kerahasiaan. Di mana perjanjian itu berfungsi untuk membungkam Drucker tentang perilaku Martin yang dia alami.
"Martin sekarang telah mengancam Rebecca dan berusaha memaksanya untuk menandatangani perjanjian dengan klausul kerahasiaan untuk membungkam Rebecca tentang perilaku menjijikkan Martin yang telah dia saksikan dan alami," kata dokumen itu.
Sejauh ini perwakilan Ricky Martin belum menanggapi gugatan yang diajukan oleh mantan manajernya.