Kasihan Zizi, Ngurus Akta Kelahiran Malah Dianggap Bebani Petugas Kelurahan di Surabaya
ERA.id - Petugas Kelurahan Medokan Ayu, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya, Jawa Timur, dikeluhkan warga usai sikapnya dianggap kurang sopan dalam melayani.
Melalui akun Twitter @ZiziSantoso, warga itu protes pada Selasa (12/7/2022). Zizi menceritakan, dirinya berniat meminta bantuan terkait akta kelahiran yang telah hilang.
Namun tanggapan dari seorang staf kelurahan tersebut dinilai kurang mengenakkan karena melontarkan kata-kata "jangan membebani Kelurahan".
Saat viral, Komisi A Bidang Pemerintahan DPRD Surabaya, Jawa Timur, pun meradang, Dia menyorot Pemkot Surabaya dan berharap kasus yang diderita Zizi tak lagi berulang.
"Kami berharap kasus yang terjadi di Medokan Ayu ini menjadi pelajaran bersama. Semoga ada perbaikan yang lebih baik, khususnya di Medokan Ayu," kata Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni, Rabu (13/7/2022).
"Kami juga minta wali kota juga segera mendefinitifkan Lurah Medokan Ayu yang saat ini masih dirangkap jabatan Plt (Pelaksana Tugas) oleh Camat Rungkut. Ini supaya dapat legasi dari masyarakat," kata Toni.
Namanya juga manusia
Sementara itu, oknum staf kelurahan yang diketahui adalah Kasi Pemerintahan Kelurahan Medokan Ayu, Danu Budi Prayogo mengaku khilaf. "Saya minta maaf. Namanya juga manusia kadang ada blesetnya," ujar dia.
Danu menjelaskan, dirinya hanya meneruskan apa yang diurus warga ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Surabaya. Menurut dia, kendala bukan di Kelurahan Medokan Ayu, melainkan di Dispendukcapil.
"Kami tetap melayani dan berkoordinasi dengan OPD (organisasi perangkat daerah) terkait. Hanya saja, saat itu kami kesulitan menghubungi yang bersangkutan," kata dia.
Sekretaris Lurah Medokan Ayu Asep Sanna Sumanilaga berharap pelayanan bisa ditingkatkan khususnya untuk warga. "Mohon perbaiki kata-kata. Kami klarifikasi ke yang bersangkutan. Kami sadari kesalahan dari ASN dan kami perbaiki," kata dia.
Ketua Lembaga Ketahan Masyarakat Kelurahan (LKMK) Medokan Ayu Nawawi Ahmad mengatakan, pelayanan di kelurahan harus ramah, santun dan cepat.
"Ramah bukan dengan warga saja, tapi juga ramah saat melayani warga melalui ponsel atau WA (whatsapp). Mungkin penyampaian Pak Danu saat itu kurang tepat karena ada masalah keluarga. Semoga ada perbaikan," kata dia.