Digelar Meriah, Festival Sulsel Menari Sukses Pecahkan Dua Rekor MURI

| 13 Jun 2024 13:15
Digelar Meriah, Festival Sulsel Menari Sukses Pecahkan Dua Rekor MURI
Festival Sulsel Menari yang dipusatkan di Lego-lego, Center Point of Indonesia (CPI) Makassar, Rabu (12/06/2024). (ANTARA/HO-Humas Pemprov Sulsel)

ERA.id - Festival budaya Sulsel Menari sukses memecahkan dua rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) baru-baru ini. Festival yang digelar secara meriah ini merupakan gagasan Provinsi Sulawesi Selatan dalam melestarikan budaya lokal.

Dua rekor MURI itu meliputi menari paddupa terbanyak dengan total penari sebanyak 24.913 pelajar secara serentak di 24 kabupaten/kota Sulawesi Selatan dan pemakaian baju bodo terbanyak, sebagai baju adat khas Makassar, Sulawesi Selatan.

"Kita bangga dan terharu karena rupanya kita kompak, sesuai dengan tema Sulsel Menari, South Sulawesi in Harmony, Sulawesi dalam keharmonisan," ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Selatan Muhammad Arafah pada pelaksanaan Sulsel Menari yang dipusatkan di Lego-lego, Center Point of Indonesia (CPI) Makassar, seperti dikutip Antara.

Kegiatan ini berlangsung sejak 8-15 Juni 2024 dan pada puncak festival, akan menghadirkan fashion show baju khas dari masing-masing kabupaten/kota.

Setiap hari, Sulsel Menari melibatkan lima daerah dengan masing-masing kabupaten kota mengutus seribu penari, bahkan ada kabupaten kota yang mengutus lebih dari seribu penari. "Begitu pula pada kegiatan hari ini, Rabu yang melibatkan seluruh kabupaten/kota dan dilaksanakan secara daring," katanya.

Ia menjelaskan, pencatatan rekor MURI ini sekaligus untuk memproklamirkan di seluruh dunia bahwa Tari Paduppa memang khas dari Sulawesi Selatan, begitupun dengan baju bodo yang kerap digunakan pada hari-hari penting atau momen bersejarah serta acara besar lainnya.

Selain itu, kata Arafah, Festival Sulsel Menari ini memiliki dampak secara ekonomi, khususnya kepada mereka yang bergerak di bidang kesenian, bahkan UMKM.

Salah satu penari pelajar dari SMA Katolik Rajawali Jeni Frans, mengaku bangga bisa ambil bagian dalam Festival Sulsel Menari tersebut, dan membawa nama baik sekolah. Selain itu, bisa saling mengenal dengan penari dari sekolah lain, sekaligus menambah pengalaman pribadi.

"Kami latihan kurang lebih seminggu. Semoga melalui kegiatan ini, tarian daerah lebih dilestarikan lagi," katanya.

Rekomendasi