Keistimewaan Malam Lailatul Qadar, Kapan Terjadi, dan Pengertian Malam Seribu Bulan

| 21 Apr 2021 17:53
Keistimewaan Malam Lailatul Qadar, Kapan Terjadi, dan Pengertian Malam Seribu Bulan
Lailatul qadar (NU Online)

ERA.id - Bagi umat muslim di seluruh dunia, pastinya sering mendengar soal malam lailatul qadar di bulan Ramadan. Ia merupakan salah satu dari malam-malam yang istimewa di bulan Ramadan.

Malam lailatul qadar datang pada setiap Ramadan. Sebagian ulama berpendapat lailatul qadar biasanya datang pada 10 malam terakhir pada bulan Ramadan, terutama malam-malam ganjil.

Akan tetapi, meski pendapat tersebut didasari sejumlah hadis, tidak diketahui secara pasti kapan lailatul qadar akan datang di salah satu malam bulan Ramadan.

Selain itu, pada malam tersebut Al-Qur'an al-Karim diturunkan dari Lauhul Mahfudz ke Baitul Izzah di langit dunia.

Sebagaimana firman Allah Swt, "Bulan Ramadan adalah bulan yang di dalamnya Al-Qur'an diturunkan, untuk menjadi petunjuk bagi manusia dan beberapa keterangan yang jelas yang merupakan petunjuk dari pemisah antara yang haq dan yang batil." (Al-Baqarah: 185).

Melansir dari NU Online, berikut hal-hal yang bisa kamu lakukan saat malam lailatul qadar datang.

Pertama, memperbanyak untaian doa, pengampunan, permaafan, dan kesejahteraan kepada Allah Swt.

Hal ini berdasarkan pada hadits yang diceritakan dari Aisyah ra, "Aku berkata, ’Ya Rasulullah! Apa pendapatmu bila aku menjumpai lailatul qadar. Apa yang aku ucapkan di dalamnya? Beliau menjawab, ‘Ucapkanlah doa, ‘Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun. Engkau menyukai pengampunan. Maka ampunilah aku." (Riwayat lima ahli hadits).

Kedua, i’tikaf yaitu berdiam di dalam masjid atau mushala dengan niat untuk beribadah atau mendekatkan diri kepada Allah Swt dengan cara tertentu sebagaimana telah diatur oleh syariat, guna menghidupkan malam agar mendapatkan malam lailatul qadar.

I’tikaf merupakan kegemaran Rasulullah Saw sampai menjelang wafatnya, sebagaimana yang diceritakan oleh Aisyah ra. Dari Aisyah, "Rasulullah Saw melakukan i’tikaf pada sepuluh hari-hari akhir bulan Ramadhan sampai beliau meninggal dunia." (HR. Bukhari dan Muslim).

Ketiga, membaca Al-Qur'an. Bahwasanya Al-Qur'an diturunkan pada malam lailatul qadar yang mana dahulu malaikat mengiringi parade diturunkannya kitab suci Al-Qur'an secara global dari Lauhul Mahfudz ke Baitul Izzah di langit dunia.

Allah Swt berfirman, "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan (lailatul qadar). Dan tahukah kamu apakah lailatul qadar itu? lailatul qadar itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar." (Al-Qadr: 1-5).

Keempat, memperbanyak ibadah. Bahwa seseorang yang beramal ibadah di malam lailatul qadar itu akan mendapatkan ganjaran nilainya lebih baik dari seribu bulan bahkan akan diampuni dosa-dosanya yang lalu.

Sebagaimana Rasulullah Saw bersabda, "Barangsiapa melakukan ibadah pada malam Lailatul Qadar atas dasar keimanan dan keikhlasan maka diampunilah dosanya yang telah lalu." (HR Bukhari).

Kelima, setiap kaum Muslimin hendaknya memiliki tekad dan bekerjakeras untuk menyambut malam yang penuh kesejahteraan dan persiapan-persiapan yang disunahkan.

Menurut Al-Hafizh Ibnu Rajab Al-Hambali, pada malam yang diduga kuat lailatul qadar turun maka disunahkan untuk bersih-bersih diri, memakai wangi-wangian, dan memakai pakaian yang bagus. Dalam hadits dhaif riwayat Ibnu Abi Ashim diterangkan bahwa Rasulullah Saw, mandi antara waktu magrib dan isya pada sepuluh hari terakhir.

Rekomendasi