Kasus Korupsi Besar Tak Dibongkar Tuntas, Busyro Muqoddas: Salut dengan Jokowi Punya Jasa Bikin Stroke dan Lumpuh KPK

| 29 Jul 2022 20:20
Kasus Korupsi Besar Tak Dibongkar Tuntas, Busyro Muqoddas: Salut dengan Jokowi Punya Jasa Bikin Stroke dan Lumpuh KPK
Busyro Muqoddas (Antara)

ERA.id - Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas menyebut Presiden Joko Widodo punya peran besar dalam melumpuhkan KPK. Diragukan kasus-kasus besar bakal dibongkar tuntas.

Hal itu disampaikan Busyro saat membuka talkshow di pembukaan Sekolah Antikorupsi gearan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Jumat (29/7/2022).

“Saya salut dengan Presiden Jokowi yang punya jasa besar untuk melumpuhkan KPK lewat revisi UU KPK,” kata Ketua Bidang Hukum dan HAM PP Muhammadiyah itu.

Ia menjelaskan saat ini korupsi tetap marak karena adanya faktor politik di sektor hulu para pengambil kebijakan. Namun kebijakan untuk masyarakat luas itu justru disikat politisi, mafia, dan kartel.

“Contohnya di kasus minyak goreng. Saya sangat meragukan dibongkar elit-elitnya karena  belajar dari raja tega Mensos Juliari Batubara yang berhenti pada dia saja,” tuturnya.

Ia memaparkan kasus korupsi bansos itu telah menyebut sejumlah nama, termasuk nama sensitive sebagai pimpinan DPR, tapi hal itu tak ditindaklanjuti. Demikian pula dalam kasus korupsi di KPU yang melibatkan nama Harun Masiku yang kini menjadi buron.

“Belum lagi pembunuhan KPK. Saya salut dengan Presiden Jokowi yang punya jasa besar untuk melumpuhkan KPK lewat revisi UU KPK. Ini bukan pelemahan tapi pelumpuhan. KPK dibikin stroke,” ujarnya.

Busyro pun menyebut KPK tak independen lagi. “KPK bagian dari presiden—presiden  petugas paprol. Parpol mana yang tidak digaet, dibiayai, oleh tapian-taipan yang memilih jalan yang hitam,” katanya.

Menurutnya, bukan hanya KPK yang mengalami stroke, tapi lembaga negara anak kandung reformasi lainnya yakni Mahkamah Konstitusi (MK) dan Komisi Yudisial (KY).

“Tiga-tiganya dalam keadaan stroke. MK kebebanan problem etika, bukan karena ketuanya menikah dengan adik Jokowi, itu urusan mereka. Tapi mestinya dia mundur sebagai ketua MK,” tuturnya.

Adapun KY,kata Busyro, yang seharusnya memeriksa etika hakim tak berbuat banyak. “KY sampai sekarang tidak terdengar suaranya,” ujarnya.

Rekomendasi