Kronologi Bayi Meninggal Usai Dibawa Ayahnya Naik Motor Tegal-Surabaya Demi Nonton Persebaya

| 07 Aug 2022 12:21
Kronologi Bayi Meninggal Usai Dibawa Ayahnya Naik Motor Tegal-Surabaya Demi Nonton Persebaya
Ilustrasi bayi

ERA.id - Bayi berumur 6 bulan bernama Surya Sakti Setiawan, meninggal usai diajak oleh ayahnya naik motor dari Tegal, Jawa Tengah, menuju Kota Surabaya, Jawa Timur, demi menonton Persebaya vs Persita di Stadion Gelora Bung Tomo.

Kejadian memilukan itu terjadi pada Senin (1/8/2022) silam. Hal ini diketahui dari postingan Twitter seorang suporter Persebaya, @jungkangFamily, pada Jumat (5/8/2022) dan dilihat ERA, Minggu (7/8/2022).

Di sana ia mengakui salah dan tolol, sebab mengajak anaknya touring dari Tegal ke Surabaya demi menyaksikan laga Persebaya.

“Akhirnya saya belajar apa makna 'Persebaya Sak Tekone Izrail' berkat ketololan yang terbungkus ego dan kesombongan saya," tulisnya.

"Yang nekat mengajak anak saya yang berusia 6 bulang untuk away dari Tegal ke Surabaya demi melihat Persebaya bertanding home perdana. Semoga cukup saya saja yang tolol," tambahnya.

Saat cuitan ini viral, banyak yang menghujat ayah yang baru saja dirundung duka ini. Meski begitu, banyak pula yang mengucapkan bela sungkawa sembari mendoakan keluarga @jungkangFamily.

Lantas bagaimana kronologinya? @jungkangFamily atau AlFajri mengaku kalau dia tak sendiri, melainkan sekeluarga.

"Awal kami sekeluarga motoran dengan penuh antusias menyambut laga home perdana, budhal dari Tegal jam 17.38 WIB hari Sabtu. Sampai di surabaya jam 07.15wib hari Minggu. Anak saya batuk-batuk semacam ada dahak, napas agak sesak. Kemudian dibawa ke RS Ewa Pangalila daerah Gn. Sari," tulisnya pada Jumat silam.

Saat itu, di RS Ewa, pertolongan untuk si bayi tidak berjalan maksimal. "Peralatan yang tidak memadai dan dirujuk ke RSAL. Di sini awal malapetaka, karena ternyata mengeluarkan ambulance itu susah, meski judulnya kami pasien rujukan. Akhirnya kami bawa sendiri dengan motor.

"Kena lampu merah di depan DTC Wonokromo dan kepalang sepur lewat di Wonokromo juga. Hingga akhirnya sudah terlalu lemah dan tak tertolong, meski dokter di RSAL sudah berusaha maksimal," tambahnya.

Terakhir dia berpesan untuk semua orang, agar jangan pernah mengikuti langkah bodoh yang sudah diperbuatnya. "Tolong jangan tiru ketololan saya yang ajak anak bayi usia 6bulan untuk nonton bola di jam malam. Karena anak saya akhirnya meninggal dunia akibat masuk angin. Cukup saya saja yang tolol. Yang lain jangan."

Ada juga yang menyoroti kick off pertandingan yang dinilai terlalu malam, yang sempat pula diprotes oleh Persebaya. Bagaimana tidak, kick offnya pukul 20.30 WIB dan jam segitu dianggap sudah larut.

Ketum PSSI Mochamad Iriawan sendiri mengaku pihaknya tak bisa ujug-ujug mengubah kick off.

“Kalau soal ini kan memang kami sesuaikan dengan hak siar. Kami juga punya kontrak dan mereka juga mau menyiarkan pada saat jam-jam yang banyak ditonton dari rumah,” ujar Mochamad Iriawan kepada awak media di venue CP Football di Stadion UNS, Jumat (5/8/2022).

“Jadi kami sudah melakukan secara maksimal dan tidak bisa memaksakan untuk pertandingan main sore semua, pasti ada malamnya."

“Jam segitu 20.30 WIB penonton di TV itu paling banyak, jadi kami kesulitan kalau harus mengaturnya. Dan mereka (broadcaster) juga meminta itu dalam kontrak pertama,” tambahnya.

Rekomendasi