ERA.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membeberkan rahasia di balik cuaca di wilayah Semarang dan pantura mulai membaik pada Minggu (1/1/2023), sehingga banjir pun surut.
Ternyata BMKG merekayasa cuaca hingga tujuh kali. Penanganan banjir, kata dia, butuh biaya mahal. “Tadi baru saja saya komunikasi dengan Bu Dwikorita (Kepala BMKG Dwikorita Karnawati). Hari ini dilakukan rekayasa cuaca tujuh kali. Alhamdulillah hasilnya ternyata bagus, sekarang kita melihat kondisi sudah kering,” kata Ganjar di Stasiun Tawang, Minggu (1/1/2023) malam.
Menurut Ganjar, dirinya datang ke Stasiun Tawang hingga tiga kali pada Minggu itu untuk mengukur situasi banjir setelah dilakukan rekayasa cuaca. Ia mengklaim, situasi mulai membaik dan banjir telah surut.
Ganjar menyebut, penanganan banjir akibat cuaca ekstrem sebenarnya sudah disiapkan. Hanya saja kata dia butuh kerja ekstra, koordinasi, teknologi, dan sarana prasarana penunjang yang bekerja maksimal.
“Maka kenapa kemarin saya komunikasi langsung dengan BMKG agar ada rekayasa. Jadi tidak di hilirnya, tapi di hulunya, yaitu hujan. Itu dibuat diturunkan semuanya ke laut. Nah, itu dilakukan tujuh kali. Jadi itu tindakannya,” ucapnya.
Menurut Ganjar, situasi banjir hebat di Semarang pada Sabtu (31/12/2022) sebenarnya juga sudah tertangani. Namun menjadi tidak terkendali karena cuacanya ekstrem. Sehingga upaya terakhir yang bisa dilakukan adalah dengan rekayasa cuaca.
“Rekayasa cuaca di hulu dan membereskan proses sistem air yang ada di sekitar. Kalau Semarang itu Semarang Raya, sampai kemudian membereskan soal rob di Semarang Utara," katanya.
Selain memerlukan kesabaran, ia menyatakan penanganan banjir juga memerlukan dana yang tidak sedikit. "Kalau itu semua selesai, ya insya Allah akan lebih terkendali. Butuh biaya mahal, butuh waktu, butuh kesabaran, dan butuh penjelasann kepada masyarakat,” jelas Ganjar.