Dinkes Tangerang Temukan 1.322 Kasus DBD Selama 2022, Warga Diminta Rutin Bersihkan Sarang Nyamuk

| 05 Jan 2023 22:34
Dinkes Tangerang Temukan 1.322 Kasus DBD Selama 2022, Warga Diminta Rutin Bersihkan Sarang Nyamuk
Ilustrasi DBD (Antara)

ERA.id - Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Banten mencatat sebanyak 1.322 kasus demam berdarah dengue (DBD) ditemukan di daerah itu selama kurun waktu 2022.

"Jumlah kasus DBD Januari sampai dengan Desember 2022 sebanyak 1.322 kasus," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kabupaten Tangerang, dr Sumihar Sihaloho di Tangerang, Kamis (5/1/2022). 

Ia menyebutkan, dari 1.322 kasus dengan penyakit dari gigitan nyamuk aedes aegypti terdapat tujuh kasus diantaranya dinyatakan meninggal dunia.

"Kalau untuk jumlah kematian dari Januari- Desember 2022 itu ada tujuh orang dengan tingkat penderita berat," katanya.

Dalam penanganan pencegahan dan pengendalian kasus terhadap kasus-kasus yang terjadi, kata dia, pihaknya kembali mewaspadai penyebaran kasus DBD di tengah musim hujan yang melanda di wilayah Kabupaten Tangerang dan sekitarnya. Kemudian tim kesehatan rutin ke lapangan bersama masyarakat di wilayah setempat sebagai upaya menekan kasus berbahaya tersebut.

"Di musim penghujan kali ini, kami mengimbau ke masyarakat untuk rutin melaksanakan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3M plus," ujarnya

Selain menggiatkan PSN dengan 3M plus tadi kata Sumihar, pihaknya juga menguatkan program satu rumah satu jumantik. Agar penyebaran nyamuk pembawa virus DBD tidak terus-terusan berkembang biak.

"Kami juga rutin mensosialisasikan ke masyarakat untuk melaksanakan kegiatan gerakan satu rumah satu jumatik dan pemantauan berkala hasil kegiatan oleh puskesmas terdekat," ungkapnya.

Untuk tahun ini, di tengah kondisi cuaca hujan tinggi masyarakat di ingatkan agar bisa menjaga kebersihan lingkungan setempat gua cepat tertangani dan penyebaran nyamuk pembawa virus tidak menyebar ke banyak orang di lingkungan.

"Pemantauan rutin peningkatan jumlah kasus DBD yang rutin dilaporkan dari RS melalui laporan kewaspadaan dini dan Respon Rumah Sakit untuk selanjutnya segera ditindak lanjuti berkoordinasi dengan puskesmas dan perangkat daerah dalam tata laksana kasus positif DBD yang terlaporkan," kata dia.

Rekomendasi