ERA.id - Anggota DPR RI Dedi Mulyadi bersama seorang kepala desa di wilayah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, mempelopori perbaikan jalan yang kondisinya rusak selama bertahun-tahun.
"Sekarang tambal dulu dan rapikan dulu (kondisi jalannya). Nanti biaya perbaikannya ada sebagian dari saya, sebagian dari perusahaan yang ada di daerah itu," kata Dedi Mulyadi, di Purwakarta, Selasa (17/1/2023).
Kondisi jalan kabupaten yang berada di Desa Cinangka, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta, sudah bertahun-tahun rusak parah dan tidak kunjung diperbaiki.
Padahal jalan tersebut jalan utama yang sering dilalui oleh masyarakat dan akses menuju kawasan industri.
Setelah mengetahui kerusakan jalan itu, Selasa, sebelum memimpin rapat di DPR RI, Dedi Mulyadi didampingi Kades Cinangka Ida D Marlina melihat langsung kondisi jalan rusak yang dikeluhkan oleh warga setempat.
Saat itu, Dedi bersama kades langsung mempelopori perbaikan jalan tersebut. Untuk sementara jalan yang mengalami rusak parah ditambal dan dirapikan agar warga aman dan nyaman saat melintas.
“Sekarang tambal dulu dan rapikan dulu, nanti ada sebagian dari saya, sebagian dari perusahaan. Kemarin bisa loh PT Indorama bangun jalan dengan biaya Rp10 miliar. Jadi walaupun itu bukan kewajiban perusahaan karena perusahaan sudah membayar pajak, harusnya kewajiban pemerintah, tapi ya sudahlah,” kata Dedi.
Nantinya, jalan tersebut harus dihotmix terlebih kawasan tersebut dilintasi oleh kawasan industri. Sehingga perusahaan, desa, warga dan dirinya bisa menyelesaikan permasalahan tersebut.
“Hitungan saya ini Rp500 juta untuk perbaikannya. Nanti bisa ajak diskusi perusahaan, misal ada 15 perusahaan tinggal patungan Rp50 juta saja sudah beres. Tapi jangan cari keuntungan karena ini harus swadaya," kata dia.
Sementara itu, Kades Cinangka Ida D Marlina mengatakan jalan sepanjang 500 meter tersebut sudah bertahun-tahun rusak. Namun karena tak kunjung diperbaiki, jalan hanya bisa ditutup dengan pasir dan material seadanya.
Ia mengatakan, pihaknya sudah melaporkan perihal jalan tersebut akan tetapi belum mendapatkan respon. Bahkan pada tahun 2023 ini pengajuan anggaran perbaikan dicoret oleh pemangku kebijakan.
“Setiap tahun kita ajukan, tapi dicoret terus, enggak tahu alasannya apa, padahal ini jalan milik kabupaten selain itu akses utama warga baik dari Cinangka maupun ke kawasan industri,” katanya.
Menurutnya saat ini sudah ada beberapa perusahaan yang siap memberi bantuan. Ditambah dengan dorongan Dedi Mulyadi bersama warga berinisiatif mencari solusi agar jalan bisa kembali normal.
“Karena kita dari APBD tidak dapat, ya inisiatif saja meminta solusi untuk bersama-sama secara swadaya bersama Kang Dedi menyelesaikan dan alhamdulilah beberapa pengusaha akan membantu,” demikian Ida D Marlina.