ERA.id - Di tengah kondisi dunia yang sedang tidak menentu, Indonesia diyakini akan mampu menghadapinya.
Tak hanya itu, Indonesia juga diyakini dapat melompat dan memanfaatkan momentum tersebut untuk menguasai pasar karena adanya sumber daya alam yang melimpah.
Optimisme tersebut diungkapkan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat memberi orasi ilmiah pada Wisuda 2023 dan Dies Natalis ke-62 Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), di Plenary Hall Jakarta Convention Center.
Krisis global, menurut Ganjar, telah membuat sepertiga negara di dunia atau sekitar 70 negara di dunia terancam resesi. Dalam hal ini, 47 di antaranya bahkan sudah antre untuk menjadi pasien IMF.
Artinya, seluruh negara itu bakal mengalami kondisi sebagaimana yang pernah kita hadapi pada tahun 1998.
Indonesia mampu menghadapi kondisi saat ini karena memiliki kekayaan alam yang pada akhirnya bisa menjadi kekuatan, misalnya sektor energi, pangan, kelautan, perkebunan, peternakan, industri, pengembangan teknologi sampai kebudayaan.
Namun, untuk memanfaatkan potensi tersebut, Ganjar sangat berharap pada generasi muda untuk mampu bersaing. Generasi muda Indonesia harus mampu menjadi intelektual yang mumpuni agar bisa berkontribusi besar pada kemajuan Bangsa Indonesia. Sebab, Indonesia merupakan negara yang sangat berpotensi menjadi salah satu negara maju di dunia.
"Tahun 2023 ini merupakan tahun transisi. Maju atau tidaknya negara kita di masa mendatang, bergantung pada apa yang kita lakukan di tahun ini. Untuk menghadapi masa transisi ini, yang mesti kita ingat dan pegang kuat-kuat adalah spirit gotong royong," kata Ganjar.
Untuk mewujudkannya, pemerintah tidak bisa jalan sendiri. Begitu juga dengan universitas, perusahaan atau sektor industri. Semua harus saling bergandeng tangan dan harus saling mengingatkan.
"Kalau kita berhasil melewati tahun ini dengan gemilang, maka prediksi pada tahun 2045 Indonesia menjadi negara adidaya, negara dengan perekonomian terkuat keempat di dunia bakal jadi kenyataan. Bismillah," lugas Ganjar di hadapan 923 wisudawan program Sarjana dan 308 wisudawan program Pascasarjana Universitas Moestopo.
Dalam orasi ilmiah di acara bertema "Bersama Membangun Persatuan Bangsa Melalui Pendidikan Unggul" tersebut, Ganjar memaparkan bahwa Universitas Moestopo merupakan kampus yang didirikan oleh Pahlawan Nasional yang memiliki semangat bela bangsa sekaligus semangat mengembangkan ilmu pengetahuan untuk menciptakan generasi yang unggul.
Di sisi lain, generasi muda menurut Rektor Universitas Moestopo, Prof. Paiman Raharjo, harus terus meningkatkan kompetensi dan kemampuan dalam berbagai bidang kehidupan sehingga tidak tertinggal dengan kemajuan teknologi dan peradaban di era globalisasi saat ini.
Generasi muda, termasuk wisudawan dan wisudawati Universitas Moestopo juga harus memiliki semangat untuk terus belajar. Sebab, dengan generasi muda yang bersemangat, Prof. Paiman percaya Visi Indonesia 2045 yang telah dicanangkan Presiden Joko Widodo untuk menuju Indonesia yang gemilang bisa terwujud.
"Karena itulah, Universitas Moestopo mengundang para tokoh nasional dalam kapasitas sebagai tokoh yang kinerja dan kepemimpinannya bisa diambil sebagai contoh baik bagi sivitas akademika Universitas Moestopo tanpa perlu mengaitkannya dengan konteks perpolitikan dan semacamnya," paparnya.