Air Sungai Meluap, Lima Daerah di Sulteng Terendam Banjir

| 27 Mar 2023 01:12
Air Sungai Meluap, Lima Daerah di Sulteng Terendam Banjir
Seorang warga berdiri di depan rumahnya yang terendam banjir (Dok. Antara)

ERA.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah melaporkan lima daerah terendam banjir akibat hujan lebat yang mengguyur provinsi setempat sehingga air sungai meluap hingga ke permukiman warga, Minggu (26/3/2023).

"Dari laporan yang kami terima, lima daerah terdampak banjir adalah Desa Tomado dan Desa Pakuli di Kabupaten Sigi, Desa Tomini Barat di Kabupaten Parigi Moutong, Desa Poh di Kabupaten Banggai, dan Desa Billo di Kabupaten Tolitoli," kata Kepala Subbagian Rekonstruksi BPBD Sulteng Darussalam di Palu, Minggu.

Ia menjelaskan hingga kini sejumlah daerah masih mengirim laporan asesmen lapangan, di antaranya Desa Tomado dan Desa Pakuli di Kabupaten Sigi masing-masing dua rumah terdampak, serta  Desa Tomini Barat di Kabupaten Parigi Moutong sekitar 60 rumah terdampak banjir.

Tim Reaksi Cepat (TRC) Sulteng dan kabupaten setempat masih melakukan pendataan lapangan, di mana peristiwa ini terjadi dipicu intensitas hujan lebat yang mengguyur Minggu sore hingga malam.

"Bencana hidrometeorologi sulit diprediksi, dalam kondisi seperti ini mitigasi secara mandiri perlu diperkuat agar tidak menimbulkan korban jiwa. Kami mengimbau masyarakat tetap waspada namun jangan panik berlebihan," tuturnya.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Parigi Moutong Amirudin mengemukakan banjir terjadi di Desa Tomini Barat, Kecamatan Tomini akibat luapan air sungai desa setempat yang luapan air setinggi 10 sampai 40 centimeter.

"Laporan kami terima, situasi terkini air masih menggenangi permukiman warga. Menuju ke lokasi kejadian butuh waktu perjalanan sekitar empat jam," katanya.

Dilaporkan pula sebanyak 16 kepala keluarga di Desa Tomini Bara terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman sebagai langkah antisipasi.

"TRC kami secepatnya menginformasikan lebih rinci dampak hidrometeorologi. Kami meminta warga setempat bila tidak memungkinkan bertahan dalam rumah, segera mencari tempat lebih aman," ucap Amirudin.

Rekomendasi