Kemarin Cekcok karena Bensin Tumpah, Kini Ibu-Anak dan Pegawai SPBU di Bandung Berdamai

| 27 Mar 2023 09:00
Kemarin Cekcok karena Bensin Tumpah, Kini Ibu-Anak dan Pegawai SPBU di Bandung Berdamai
Ilustrasi pegawai Pertamina (Antara)

ERA.id - Sempat viral perseteruan seorang ibu dan anak dengan seorang pegawai SPBU 3440221 di Jalan Cibaduyut, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 19 Maret 2023 pukul 06.47 WIB.

Masalah bermula karena pegawai SPBU tak sengaja tumpahkan tetesan bensin ke tanah yang mestinya untuk diisi ke motor ibu dan anak tersebut.

Meski akhirnya si pegawai meminta maaf, sang ibu marah dan menghina si pegawai SPBU. Pegawai SPBU pun tersulut emosi lalu mengingatkan untuk saling menghargai.

Belakangan entah karena masalah apa sesudah kasus itu, si pegawai SPBU memilih mundur dari pekerjaannya.

Anggota DPR RI Dedi Mulyadi yang melihat kejadian itu ramai di media sosial, berinisiatif mempertemukan pihak terkait. Dia mita persoalan disetop saja.

“Kalau masing-masing mencari siapa yang benar sampai kiamat tidak akan ketemu, kemudian kalau merasa paling benar juga tidak ada untungnya. Sekarang peristiwa sudah terjadi dan harus selesai,” kata Dedi, Minggu (26/3/2023).

Adapun para pihak yang terlibat dalam kasus yang sempat menyulut emosi warganet itu, bertemu di rumah Dedi Mulyadi, di Lembur Pakuan, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Dalam pertemuan tersebut, awalnya kedua pihak kukuh dengan argumennya, saling menyalahkan.

Pada akhirnya, Winda yang merupakan mantan pegawai SPBU itu mengakui kesalahannya. Ia tak ingin lagi membela diri dan menyerahkan sepenuhnya penilaian pada masyarakat atas video yang telah viral tersebut.

“Saya minta maaf kepada ibu dan teteh. Ke depan ini akan jadi pelajaran buat saya. Saya ikhlas, dari hati paling dalam meminta maaf,” kata Winda.

Sementara itu, Imas dan anaknya Fanny meminta maaf karena tersulut emosi hingga akhirnya perseteruan tersebut berlarut-larut.

Ia menyebut jika saja saat itu Winda meminta maaf, tidak akan ada masalah seperti ini. “Kemarin terus terang tidak ada yang benar, semuanya salah tidak bisa mengendalikan emosi. Di sini kita memaafkan dan saling minta maaf,” kata Imas.

Mendengar keduanya telah saling bermaafan, Dedi berharap ke depan perseteruan kedua belah pihak bisa menjadi pembelajaran untuk masyarakat. Ia ingin setiap masalah dihadapi dengan kepala dingin.

“Saya di sini mempertemukan untuk mengakhiri semuanya. Ya silakan sekarang saling memaafkan. Kedua pihak saling bersalaman meminta maaf," katanya.

Dedi berharap Winda yang memilih "resign" (keluar) dari pekerjaannya setelah keributan di SPBU bisa mengambil hikmah dari kejadian tersebut.

“Kehilangan pekerjaan bukan berarti kehilangan rezeki karena rezeki datang bukan dari pekerjaan formal saja sebagai pegawai, tapi bisa dari mana saja, jadi tetap semangat,” katanya.

Selain saling memaafkan, kedua pihak berjanji tidak akan lagi membahas atau memperpanjang masalah tersebut.

Tidak hanya itu, paparnya, kedua pihak sepakat untuk menghapus video di akun media sosial masing-masing yang berkaitan dengan video viral perseteruan saat di SPBU.

Dedi Mulyadi mengingatkan kepada khalayak untuk tidak lagi ikut mengomentari masalah tersebut. Terlebih kini kedua pihak telah bertemu dan saling memaafkan.

“Bagi teman-teman di media sosial, ini masalah sudah selesai jangan ditambah-tambah, jangan ada lagi serangan bersifat personal," katanya.

Rekomendasi