ERA.id - Tersangka pria yang melecehkan mahasiswi Universitas Andalas, Padang, mangkir dari pemeriksaan yang dilakukan penyidik Direktorat Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumbar. Alasannya, dia umrah.
"Kami update, memang dari tersangka laki-laki sedang umrah. Nanti setelah pulang umrah kami lanjutkan penyidikan sebagai tersangka," kata Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Suharyono, Senin kemarin.
Menurut dia penyidikan kasus pelecehan seksual yang melibatkan sepasang kekasih mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas masih terus berproses.
Pemeriksaan perdana terhadap mahasiswa berinisial H sebagai tersangka yang dikabarkan akan berlangsung kemarin tiba-tiba tak jadi dilaksanakan karena tersangka umrah.
Sementara itu, pemeriksaan sebagai tersangka terhadap mahasiswi berinisial N dikabarkan telah berlangsung pada Jumat (31/3), tapi tersangka tidak langsung ditahan.
Ia mengatakan tersangka mahasiswa dan mahasiswi menjadi suatu bagian yang utuh dalam perkara ini, sehingga pihaknya masih menunggu pemeriksaan secara lengkap usai tersangka pulang umrah.
"Walaupun berkas kasus mereka kami split, justru dengan split itu harus ada pemeriksaan tersangka secara langsung. Jangan khawatir, nanti perkembangan pasti ada," kata dia.
Ia memastikan saat ini pihak kepolisian sedang menanti kepulangan tersangka laki-laki yang sedang melaksanakan ibadah umrah. "Perempuan sudah diperiksa. Tapi nanti sama-sama lah, proses jalannya biar sama," kata dia.
Irjen Pol Suharyono menegaskan pihaknya tidak akan memandang latar belakang keluarga tersangka. Hal ini menjawab salah satu tersangka berasal dari keluarga mantan pejabat Pemprov Sumbar.
"Tetap saja kami tidak memandang siapa yang bersangkutan dan yang pasti kami, jajaran reserse mengatakan hukum yang harus ditegakkan dan proses berjalan sesuai prosedurnya," kata dia.
Sebelumnya dugaan perlakuan pelecehan seksual yang dilakukan sepasang kekasih ini adalah memfoto dan membuat video para mahasiswi saat tidur di indekos. Ada yang sampai dibuka bajunya saat tidur itu.
Pihak kampus mengatakan total korban pelecehan mencapai 12 orang sedangkan penelusuran polisi sementara ini ada 8 orang korban.