ERA.id - Pengamat politik dari Universitas Andalas (Unand), Aidinil Zetra mengatakan para pemilih di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) relatif rasional dalam menentukan pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilu 2024.
"Sumbar ini termasuk daerah yang karakter pemilihnya relatif rasional," katanya, di Padang, Selasa (20/6/2023).
Artinya, sambung Aidinil, masyarakat di Sumbar tidak mudah terpengaruh faktor yang bersifat tradisional seperti kesamaan daerah hingga pemilihan berdasarkan psikologis.
Sebagai pemilih yang rasional, kata dia, masyarakat di Sumbar akan mengutamakan tiga indikator yang disebut takeh, tageh, dan tokoh.
Hal tersebut tidak hanya berlaku saat pemilihan presiden (pilpres), namun juga ketika pemilihan wali nagari, bupati/wali kota maupun gubernur.
Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unand tersebut menjelaskan dari aspek tokoh, masyarakat di Ranah Minang akan melihat ketokohan, track record, gagasan yang disampaikan, pembangunan yang telah dilakukan, hingga wawasan capres maupun cawapres di skala nasional maupun global.
Kedua, konstituen di Sumbar akan mengukur aspek takeh seseorang yang dilihat dari cara capres maupun cawapres mengambil keputusan, ketegasan, dan keberanian atas kebijakan yang diambil.
Ketiga, pemilih di Sumbar akan mengukur aspek tageh seorang calon pemimpin dari cara ia menyelesaikan sebuah masalah, tidak berbelit-belit, berkarakter, dan berwibawa.
"Tiga indikator ini berlaku umum di Sumbar apalagi saat pemilihan kepala daerah," ujarnya.
Dari ketiga nama yang digadang-gadang bakal maju di pada Pilpres 2024, yakni Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo, ia menilai aspek takah, tageh, dan tokoh melekat pada salah satu nama.