ERA.id - Pendukung calon kepala desa pada tahapan pemilihan kepala desa (pilkades) berkelahi dengan senjata tajam yang menyebabkan tiga orang terluka, Rabu kemarin.
Polres Bangkalan, Jawa Timur pun memperketat pengamanan di sejumlah titik rawan. Menurut Kapolres Bangkalan AKBP Wiwit Ari Wibisono, pada Rabu (5/4) siang kemarin sekitar pukul 13.30 WIB, sebanyak tiga orang warga Desa Bator, Kecamatan Klampis, Bangkalan, dibacok di Jalan Raya Halim Perdana Kusuma, Bangkalan.
Pembacokan dilakukan seusai korban berdemonstrasi ke Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Pemkab Bangkalan memprotes tahapan pelaksanaan pilkades serentak di daerah itu.
Saat itu, kata dia, korban diadang oleh sekelompok orang bermobil dan pelaku langsung menyabetkan senjata tajam kepada tiga orang warga Desa Bator itu.
"Kasus ini, ada hubungannya dengan konflik Pilkades," kata Kasat Reskrim Polres Bangkalan AKP Bangkit Danandjaya menambahkan.
Kasus pembacokan ketiga orang warga ini sempat viral di berbagai grup WhatshApp dan saat ini ketiganya telah dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan.
"Jadi, ketiga korban ini merupakan pendukung salah satu seorang calon kepala desa, dan pelakunya diduga juga merupakan pendukung calon kepala desa lain di Desa Bator," katanya.
Adapun pelaksanaan pilkades serentak di Kabupaten Bangkalan akan digelar pada 10 Mei 2023 di 149 desa yang tersebar di 18 kecamatan se-Kabupaten Bangkalan.
Sebanyak 469 orang telah mendaftar sebagai bakal calon kepala desa dan telah mengikuti uji kompetensi yang digelar di Kampus Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Bangkalan pada 28 Maret 2023.
Tragedi pembacokan tiga orang pendukung bakal calon kepala desa di Desa Bator, Kecamatan Klampis, Bangkalan Rabu (5/4) itu merupakan ketiga kalinya sejak tahapan pelaksanaan pilkades serentak dimulai.
Tragedi serupa juga terjadi di Desa Manggaan, Kecamatan Modung, yakni Ketua Panitia Pemilihan Kepala Desa dibacok oleh pendukung bakal calon kades lain karena tidak meloloskan bakal calon yang didukung oleh oknum itu.
Konflik berikutnya juga terjadi di Desa Marombuh, Kecamatan Kwanyar dan Desa Kanagara, Kecamatan Konang, Bangkalan.